Bogor (ANTARA News) - Sebuah tabrakan antara kereta api rel listrik (KRL) express Pakuan AC dengan KRL Ekonomi terjadi di Pondok Rumput Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Selasa, sekira pukul 10.25 WIB, menyebabkan dua orang masinis bernama Ujas dan Akbar Pelani mengalami luka cukup kritis.

ANTARA News melaporkan, kecelakaan itu juga menyebabkan belasan penumpang segera dilarikan ke rumah sakit (RS) terdekat, yakni RS Salak milik TNI-AD dan RSU Palang Merah Indonesia (PMI).

Kedua KRL itu mempunyai tujuan sama yaitu ke Bogor-Jakarta.

Korban Ujas sudah berhasil dievakuasi dan segera dilarikan ke RS Salak, sedangkan korban Akbar Pelani hingga kini masih dalam proses evakuasi karena kondisinya tergencet di antara gerbong dalam tabrakan itu.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, sesuai jadwal KRL Ekonomi berangkat pukul 10.12 WIB, dan kemudian jadwal KRL express Pakuan AC berangkat pukul 10.19 WIB.

Tabrakan itu terjadi saat KRL Ekonomi sedang berhenti di tempat kejadian perkara (TKP) Pondok Rumput Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, dan ditabrak dari belakang oleh KRL Pakuan AC, dan diduga ada gangguan sinyal.

Seorang saksi mata di KRL Pakuan AS Arya, warga Bogor yang akan berangkat kerja tujuan Gondangdia Jakarta mengaku bahwa ia yang berada di gerbong paling depan tiba-tiba merasakan benturan keras.

"Tiba-tiba saya terlempar," katanya menceritakan tabrakan itu.

Saksi lainnya bernama Dewi, penumpang KRL Ekonomi warga Pondok Rumput yang akan menuju tempat kerja di Cawang, juga mengaku terkejut dengan benturan keras yang terjadi.

"Benturan keras dari arah belakang membuat para penumpang panik," katanya.
Informasi lain yang dihimpun menyebutkan bahwa sebelum tabrakan terjadi KRL Pakuan sempat mengerem, namun karena jaraknya yang sudah terlalu dekat mengakibatkan tabrakan tak terhindarkan.

Hingga berita ini dilaporkan pukul 13.05 WIB, ratusan warga terus mendatangi lokasi kejadian, sedangkan sejumlah pejabat kepolisian, Korem dan Pemkot Bogor juga sudah datang ke TKP. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009