Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis spesialis ganda campuran Melati Daeva Oktavianti menargetkan meraih medali pada ajang Olimpiade Tokyo yang telah dijadwal ulang penyelenggaraannya pada tahun depan akibat pandemi virus corona.

Namun, target perempuan kelahiran Serang, 26 Oktober 1994 itu tidak muluk-muluk. Bukan medali emas yang ditargetkannya, tetapi medali apa saja yang sekiranya dapat dia raih sebagai pembuktian bahwa dirinya mampu berkompetisi di tingkat Olimpiade.

“Kalau harapannya pasti medali emas. Tapi target saya pribadi di Olimpiade Tokyo tahun depan, yaitu semoga saya bisa dapat satu medali, apapun itu, yang penting dapat medali. Itu saja dulu,” kata Melati secara live melalui media sosial instagram bersama @badminton.ina pada Jumat malam.

Baca juga: Isi waktu luang di pelatnas, Gregoria Tunjung coba kegiatan baru

Menurut pemain yang kerap dipasangkan dengan Praveen Jordan itu, Olimpiade merupakan turnamen yang besar dan sulit untuk ditaklukkan karena ada banyak atlet profesional yang nantinya akan saling berkompetisi untuk merebut gelar juara.

“Olimpiade itu kan tidak mudah. Semuanya pasti ingin jadi juara. Persaingan pasti akan berat dan sulit sekali. Makanya, buat saya yang penting bisa dapat medali dulu, medali apa saja, yang penting dapat medali,” ujar Melati.

Baca juga: Fajar Alfian ingin puasa sebulan penuh selama karantina pelatnas

Meski demikian, atlet jebolan klub bulu tangkis PB Djarum Kudus itu berjanji akan banyak berlatih dan terus mempersiapkan diri sebaik mungkin. Terlebih, masih ada waktu satu tahun jelang perhelatan akbar tersebut.

Selain berlatih, peraih gelar juara ganda campuran All England 2020 itu juga selalu ingat akan pesan seniornya, Liliyana Natsir, yang selalu mengingatkan dia untuk terus berlatih dan selalu bersikap pantang menyerah.

“Ada pesan dari Cik Butet (sapaan akrab Liliyana Natsir) yang selalu saya ingat, yaitu kita harus terus berjuang, tidak boleh gampang menyerah dan selalu yakin pada diri sendiri bahwa kita bisa,” ungkap Melati.

Baca juga: Melati ambil hikmah dari penundaan Olimpiade Tokyo
Baca juga: Olimpiade Tokyo diundur, PBSI matangkan persiapan atlet
Baca juga: Soal Piala Thomas dan Uber tahun ini, PBSI ikut BWF saja


Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020