Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan perawatan pesawat terbang domestik pada lima tahun ke depan membutuhkan 7.080 teknisi untuk membangun keselamatan penerbangan, nasional, regional dan global.

"Keberadaan tujuh ribu lebih teknisi yang bertugas melakukan maintenance, repair and overhaul armada penerbangan itu sekaligus diharapkan dapat mendukung keberadaan perusahaan BUMN perawat pesawat terbang," kata Kepala Badan Diklat Dephub Dedi Dharmawan di Jakarta, Jumat.

Dedi mengatakan, untuk mendukung pengadaan teknisi itu Dephub terus mengembangkan pusat pendidikan dan pelatihan teknisi pesawat udara di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Tangerang melalui program pendidikan Teknik Pesawat Udara (Prodi TPU).

Prodi TPU ini, katanya, sudah mendapat pengesahan sebagai Aproved Maintenance Training Organization (AMTO) sejak tahun 2002.

"Artinya STPI sudah memenuhi persyaratan fasilitas, personil pengendalian kualitas kurikulum serta ujian pelatihan bagi penyelengaraan pendidikan dan pelatihan teknisi pesawat udara," katanya.

Ia menyebutkan, kini STPI mampu mendidik 180 teknisi pertahun dengan kompetisi Basic Licence dan kompetisi Type Rating terbatas.

Sedangkan prodi TPU akan tetap dilanjutkan pada tahun 2010 sehingga mampu menghasilkan tenaga teknisi pesawat udara dengan kompetensi type rating penuh.

Ia menyebutkan, pada 2008 pemerintah memberikan bantuan APBN Rp300 miliar untuk pengembangan STPI.

"Bantuan yang sama pada tahun 2009 meningkat seratus persen dengan nilai Rp500 miliar. Dana tersebut belum terserap seluruhnya namun akan digunakan untuk membangun laboratorium dan workshop Avionic, Ariframe piston engone dan propeller serta gas turbine yang masing-masing juga dilengkapi dengan simulator," katanya.

Tahun ini, katanya, akan dibangun hanggar terpadu dan modern untuk maintenance training center di atas tanah seluas 1 hektar yang akan memuat sebanyak 20 laboratorium dan workshop serta 20 ruang kelas dengan kapasitas 600 peserta per tahun.

STPI membutuhkan empat hanggar, namun akan dibangun secara bertahap mulai tahun 2009. Kini sedang pengumuman pemenang tender pelaksana pembangunan hanggar itu. Di luar program pembangunan hanggar itu, satu unit lainnya dibangun oleh PT GMF AeroAsia.

Terkait keperluan tenaga pendidik telah dimulai melalui rekrutmen tenaga instruktur yang selanjutnya akan didik di dalam negeri dan luar negeri bekerjasama dengan Lembaga Training Internasional antara lain dengan Boeing ALTEON dan Lufthansa Training, tambahnya.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009