caranya adalah mengubah perilaku
Jakarta (ANTARA) - Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Prof drh Wiku Adisasmito mengatakan satu-satunya cara untuk melandaikan kurva COVID-19 ialah dengan memastikan setiap orang tidak menularkan virus kepada orang lain.

"Caranya adalah mengubah perilaku. Jaga jarak, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menggunakan masker, serta menjaga imunitas tetap tinggi," kata dia saat konferensi video di Jakarta, Sabtu.

Ia menyakini apabila gerakan tersebut dilakukan masyarakat Indonesia secara bersama-sama maka virus tersebut tidak akan mampu atau bisa menularkan lagi ke manusia.

"Itulah gerakan yang harus kita lakukan," ujar dia.

Baca juga: Presiden: Kurva COVID-19 harus turun pada bulan Mei dengan cara apapun
Baca juga: Kasus COVID-19 di Kabupaten Bogor belum melandai


Prof Wiku menjelaskan yang dimaksud gerakan kurva landai ialah terdapat komponen gerakan. Sehingga setiap orang diminta untuk melandaikan kurva tersebut.

Terkait siapa dan kapan waktu kurva tersebut melandai, Wiku mengatakan hal itu tergantung dari masyarakat sendiri dalam menerapkan perilaku agar tidak menularkan virus ke orang lain.

Ia mengatakan untuk melihat perkembangan data kurva tersebut, pemerintah melalui gugus tugas memiliki data yang terintegrasi yaitu Bersatu Lawan COVID-19.

"Data tersebut dikumpulkan se-Indonesia dan sudah dilakukan cleaning data sehingga kita bisa melihat kondisinya," katanya.

Baca juga: Menperin sidak kepatuhan industri beroperasi saat PSBB
Baca juga: 1.019 perusahaan langgar PSBB, 176 di antaranya ditutup sementara
Baca juga: Polda Sulsel evaluasi perpanjangan PSBB Makassar-Gowa


Pengumpulan data secara komprehensif se-Indonesia mulai dari tingkat puskesmas, rumah sakit, dinas kesehatan hingga kementerian terkait dibutuhkan untuk bisa melihat kondisi sebenarnya yang terjadi di Tanah Air.

Data-data tersebut, ujar dia, dibutuhkan sekali sehingga pemangku kepentingan terutama tenaga medis dapat mengetahui pergerakan virus tersebut.

"Jadi pergerakan COVID-19 ini bisa kita lihat dari refleksi data yang ada dimana pertama kita bisa melihat dari gejala positif," katanya.

Baca juga: Survei: Masyarakat ingin ada sanksi untuk yang tak beribadah di rumah
Baca juga: Belum ada sanksi pelanggaran PSBB Jawa Barat di Karawang
Baca juga: Sidoarjo kesulitan tekan penyebaran COVID-19 selama PSBB

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020