Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil menyatakan dukungannya untuk Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli Amar yang ditunjuk Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Idham Azis menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Politisi Aceh itu berharap Irjen Pol Boy Rafli Amar mampu melanjutkan kisah sukses Kepala BNPT lama Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius.

"Pak Suhardi boleh dibilang sukses. karena itu Pak Boy Rafli diharapkan bisa mempertahankan dan meningkatkan cerita sukses yang telah dilakukan Pak Suhardi," ujar Nasir dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Nasir menambahkan bahwa Komjen Polisi Suhardi Alius, bulan Juli ke depan genap empat tahun sebagai Kepala BNPT. Selama memimpin lembaga itu, Suhardi sudah banyak melakukan sesuatu bersama BNPT. Terutama sewaktu lahirnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Tindak Pidana Terorisme.

Baca juga: Mutasi Polri, Boy Rafli Amar ditunjuk sebagai Kepala BNPT

Nasir mengaku heran kepada pihak-pihak yang meminta Kapolri untuk membatalkan penunjukan Irjen Polisi Boy Rafli Amar menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Menurut dia, sebagai bawahan Presiden, Kapolri tentu telah mengajukan sebelumnya perihal pergantian Kepala BNPT itu kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bahkan tidak tertutup kemungkinan, Kapolri juga menyerahkan nama cadangan jika Presiden menolak Boy Rafli. Karena Istana telah memberikan lampu hijau akhirnya dalam telegram itu, nama Boy Rafli muncul menggantikan Suhardi Alius.

"Mana mungkin Kapolri berani melampaui kewenangannya atau memojokkan Presiden soal pengangkatan Boy Rafli Amar sebagai Kepala BNPT. Kalau Kapolri berani melangkahi Presiden, itu namanya bunuh diri," ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera itu.

Baca juga: BNPT persoalkan komitmen kepala daerah cegah terorisme

Baca juga: Kepala BNPT sampaikan empat tantangan hadapi teroris lintas batas

Baca juga: IPW sebut penunjukan Kepala BNPT dengan TR Kapolri malaadministrasi

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020