Serang (ANTARA News) - Status Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda, belum diturunkan dengan tetap dalam status siaga atau level III, meskipun frekuensi letusannya hari ini (Jumat, 3/7) telah berkurang menjadi 46 kali.

"Belakangan ini letusannya berkurang setiap harinya dibandingkan beberapa hari lalu yang mencapai 100 kali," kata Jumono petugas Pengamatan Gunung Anak Krakatau di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten.

Ia mengatakan, meskipun letusan Gunung Anak Krakatau berkurang, tingkat kegempaannya masih fluktuatif, dilihat dari gempa vulkanik dangkal, letusan, tremor dan hembusan yang masih terjadi dengan interval tiga sampai 15 menit.

Menurut dia, letusan disertai bunyi dentuman juga masih terjadi, namun volumenya kecil, sementara semburan lava pijar berupa batu dan kerikil dari kawah gunung masih terjadi dan sampai sekarang masih mengeluarkan asap putih keabu-abuan.

Bahkan, batu besar yang terlontar dari kawah gunung suhunya mencapai 1.000 derajat Celcius. "Jika seseorang terkena batu itu dipastikan meninggal dunia," katanya.

Masyarakat dan nelayan diimbau untuk tidak mendekat ke kawasan Gunung Anak Krakatau karena dalam status siaga. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009