Jakarta (ANTARA News) - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Boediono menegaskan komitmen pemerintahannya terhadap bahaya rokok terhadap kesehatan dengan memberikan contoh langsung untuk tidak merokok.

"Saya kira dari segi kesehatan jelas posisi kami mengenai masalah rokok ini, ...saya tidak merokok, Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) tidak merokok," kata Boediono dalam debat cawapres putaran kedua di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa malam.

Ia mengatakan bahwa pemerintahannya berkomitmen untuk mencari cara agar rokok tidak membebani kesehatan masyarakat Indonesia, terutama anak-anak tanpa mengabaikan keadaan di lapangan dimana industri rokok menjadi mata pencarian sebagian masyarakat.

"Ini menyangkut tidak hanya industri rokok tapi juga petani, banyak petani (tembakau) yang terkait. Saya kira perlu dicarikan opsi ini, perlu dilakukan secara bertahap tidak hanya setahun dua tahun," katanya.

Menurut Boediono, pemerintahannya akan mencari penyelesaian yang tepat agar petani tetap memperoleh pendapatan yang baik tanpa perlu menanam tembakau dan industri memperoleh tempatnya.

Terkait dengan upaya untuk menghindarkan anak-anak dari kampanye rokok yang gencar di media, Boediono menjelaskan bahwa pemerintah telah memiliki peraturan untuk mengatur tata cara mengiklankan rokok.

"Kita telah memiliki aturan-aturan mengenai bagaimana mengiklankan dan membatasi penggunaan atau konsumsi rokok dengan tata caranya. Ini saya kira perlu dilaksanakan secara konkrit (sebelum menginisiasi UU pembatasan rokok)," katanya.

Berbeda dengan debat cawapres putaran pertama yang bertema "Pembangunan Jati Diri Bangsa", debat cawapres putaran kedua ini bertema "Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia".

Pada debat cawapres putaran kedua yang dilaksanakan di Hotel Bidakara itu, KPU mengubah aturan debat.

Penyampaian visi dan misi setiap calon diperpendek menjadi tujuh menit dari sebelumnya selama 10 menit terkait pendidikan, kependudukan, lingkungan hidup dan jaminan sosial.

Selain itu, pada debat capres yang dimoderatori oleh Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia Fahmi Idris dilakukan pendalaman pertanyaan kepada setiap calon. Fahmi Idris juga mengawali debat dengan meminta masing-masing cawapres untuk memperkenalkan pesaingnya.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009