Jakarta (ANTARA) - Liga Prancis musim 2019/20 dan berbagai ajang olahraga profesional lain di negara tersebut terancam dihentikan lebih awal menyusul larangan dari Perdana Menteri Edouard Philippe pada Selasa.

"Musim 2019/20 olahraga profesional, khususnya sepak bola, tidak bisa dilanjutkan," kata PM Philippe di hadapan parlemen sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Pemain Liga Prancis akan periksa kesehatan lengkap mulai 11 Mei

PM Philippe juga menyatakan kendati karantina wilayah ketat selesai pada 11 Mei, tetapi kerumunan 10 orang atau lebih baik di dalam maupun luar ruangan tetap dilarang serta pantai-pantai ditutup untuk umum setidaknya hingga 1 Juni.

Pengumuman itu praktis membuat Liga Prancis kemungkinan besar bakal senasib dengan Eredivisie Liga Belanda yang dihentikan lebih awal lantaran larangan pemerintah.

UEFA, yang sebelumnya bersikap tegas agar kompetisi domestik harus dilanjutkan, kini cenderung lebih melonggarkan sikap dan memperbolehkan kompetisi domestik tak rampung jika memang tak diizinkan pemerintah ataupun ancaman krisis finansial bagi klub.

Baca juga: UEFA melunak, izinkan kompetisi domestik tak dirampungkan

Sebelum tertangguhkan karena pandemi COVID-19, juara bertahan Paris Saint-Germain memimpin klasemen Liga Prancis dengan koleksi 68 poin unggul 12 poin atas Marseille di urutan kedua, dengan kompetisi menyisakan 10-11 pertandingan.

Sedangkan dua piala domestik, Piala Prancis dan Piala Liga Prancis, masih menyisakan partai final yang belum digelar. PSG berada di partai final kedua kompetisi itu, menghadapi AS Saint-Etienne di Piala Prancis dan Olympique Lyon di Piala Liga Prancis.

Baca juga: Final dua piala domestik bakal buka kelanjutan kompetisi Prancis

Baca juga: UEFA alokasikan Rp3,9 triliun kepada seluruh federasi anggota

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020