Jakarta (ANTARA) - Facebook memperkenalkan layanan konferensi video dan memperluas fitur live streaming, memanfaatkan lonjakan permintaan untuk obrolan video selama pandemi COVID-19, Reuters melaporkan, Jumat (24/4).

Layanan konferensi video yang dinamai Messenger Rooms itu memungkinkan 50 orang untuk berpartisipasi dalam panggilan, dengan tampilan video 16 peserta sekaligus dalam layar desktop, dan 8 peserta pada layar perangkat seluler, menyerupai desain yang ditawarkan oleh pesaingnya Zoom.

Harga saham Zoom dilaporkan merosot 3,7 persen dari hari sebelumnya menjadi sekitar 163 dolar AS beberapa menit setelah pengumuman tersebut, setelah mencapai rekor tertinggi 181,50 dolar AS pada hari sebelumnya. Sementara, pergerakan saham Facebook kurang dramatis, hanya naik 2,4 persen dari hari sebelumnya, menjadi 189,51 dolar AS.

Pengguna Facebook akan dapat berbagi tautan yang memungkinkan non-pengguna untuk bergabung dalam Messenger Rooms melalui browser web di desktop dan seluler, menghilangkan persyaratan untuk mengunduh aplikasi atau membuat akun seperti pada layanan lain.

Baca juga: Facebook gelar kampanye COVID-19 untuk bulan Ramadhan

Baca juga: Facebook tambah reaksi "peduli" pada tombol "like"


Selain itu, tidak akan ada batasan waktu untuk panggilan Messenger Rooms. Sementara, Zoom membatasi panggilan selama 40 menit untuk pengguna gratis, dan mengharuskan untuk mengunduh aplikasi bagi pengguna seluler.

Messenger Rooms dijadwalkan untuk dirilis pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini, namun Facebook mempercepat rencananya setelah mengamati lonjakan panggilan selama pembatasan sosial dalam upaya memutus rantai penyebaran virus corona.

"Panggilan video kami berlipat ganda, dan ketika kami melihat penggunaan panggilan grup, itu naik lebih tinggi. Jadi kami mencari cara untuk membuat hal-hal itu lebih cepat," kata Head of Messenger, Stan Chudnovsky.

Facebook mengatakan bahwa saat ini ada lebih dari 700 juta akun yang melakukan panggilan di WhatsApp dan Messenger setiap hari.

Microsoft, Zoom, Cisco dan Google juga telah meluncurkan pembaruan layanan konferensi video mereka, dan melaporkan pertumbuhan rekor sejak pembatasan sosial mulai dilakukan.

Microsoft, Selasa (20/4) memperkenalkan "Meet Now" untuk Skype yang dapat mengakomodasi pertemuan video hingga 50 orang tanpa mengunduh aplikasi apapun. Sementara, Google mengatakan alat konferensi video Meet menjadi layanan yang tumbuh paling cepat tahun ini.

Chudnovsky mengatakan layanan Messenger Rooms ditawarkan secara gratis, dan saat ini tidak tersedia untuk bisnis.

Secara bersamaan, Facebook juga memperluas fitur live streaming, seperti opsi untuk menambahkan tamu dalam live streaming di aplikasi Facebook, dan kemampuan untuk menyimpan siaran langsung di Instagram ke dalam aplikasi berbagi video IGTV.

Facebook juga memperluas jumlah panggilan video grup dalam WhatsApp, layanan pesan yang memiliki lebih banyak pengguna dibanding Messenger, dengan batasan jumlah peserta delapan orang.

Chudnovsky mengatakan rencana Zuckerberg untuk memperluas enkripsi ujung ke ujung (end-to-end) di seluruh layanan pesan juga akan berlaku untuk Messenger Rooms. "Kami ingin semuanya terenkripsi jika memungkinkan," ujar dia.

Baca juga: Fitur Messenger Kids tekankan kontrol orang tua

Baca juga: Facebook luncurkan Messenger Kids di Indonesia

Baca juga: Facebook gelar kampanye COVID-19 untuk bulan Ramadhan

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020