Jakarta (ANTARA News) - Saat ini banyak bermunculan grup musik baru dengan aliran musik yang berbeda, namun yang membawakan lagu-lagu bertema nasionalisme masih sangat kurang, kata pengamat musik, Bens Leo di Jakarta, Rabu.

Padahal, kata Bens Leo, lagu-lagu yang bertema nasionalisme dan patriotik itu nilai jualnya selalu tinggi dan bisa bertahan lama.

"Sekarang lebih banyak bertema cinta dan terkadang aliran musiknya saling meniru," katanya saat menghadiri peluncuran album perdana grup musik "Hunian" di Planet Hollywood, Jakarta.

Ia mengatakan, pengalaman masa lalu musisi Gombloh (almarhum) hingga kini terus dikenang karena lagunya bertema patriotik dan sangat membangkitkan nasionalisme.

Begitu juga seperti lagu berjudul "Bendera" dari grup musik Cokelat beberapa waktu lalu sangat hits dan akan terus dikenang karena selalu relevan.

Dengan demikian, kehadiran grup musik baru tersebut selain ikut meramaikan blantika musik Indonesia juga harus kreatif untuk mencari sesuatu yang lain dari yang lain. Sehingga kehadiran grup-grup musik itu, tidak timbul tenggelam dalam waktu sesaat namun bisa dikenang terus.

Menurut dia, kehadiran grup musik baru beraliran pop rock seperti`Hunian" merupakan sesuatu yang lain dari yang lain, karena selain lagu-lagu pada album perdana bertema cinta, ada juga lagu yang bertema nasionalisme dan membangun patriotisme berjudul "Jayalah Indonesiaku".

"Saya yakin grup musik ini akan memiliki karakter yang kuat, karena lain daripada yang lain," katanya.

Satu kelompok musik pendatang baru di blantika musik Indonesia "Hunian" meluncurkan album perdananya dengan judul album "Untukmu`.

Grup band dengan lima personel yang dimotori oleh Banyu (vokalis dan gitar), bersama Angger (Bas), Ari (keyboard), Raky (drum) dan bajink (lead gitar), ingin memberikan sajian lagu-lagu yang khas bertema cinta dan nasionalismenya berjudul "Jayalah Indonesiaku".

"Kami ingin berbeda dengan grup musik lainnya dengan karakter tersendiri," kata Banyu.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009