Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengatakan orang yang sudah terinfeksi COVID-19 termasuk tanpa gejala bisa menularkan virus tersebut ke hewan peliharaan.

"Yang kita ketahui hewan peliharaan yang tertular. Sampai saat ini yaitu mamalia," kata Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan merujuk kepada kasus yang sudah terjadi dan diumumkan secara luas terdapat tiga penularan COVID-19 dari manusia ke hewan.

Pertama, kejadian di Hong Kong yaitu anjing diketahui positif COVID-19 setelah tertular dari manusia. Kemudian, kasus kedua seekor kucing tertular dari penderita COVID-19 saat melakukan isolasi di Belgia.

"Yang terakhir kasus harimau yang positif COVID-19," kata dia.

Baca juga: Cegah corona, NTB tutup sementara pasar hewan

Baca juga: Pakar: Belum ada bukti hewan tertular COVID-19 akan menularkan lagi

Baca juga: PDHI Kalbar : COVID-19 ditularkan hewan kecil kemungkinan terjadi


Dari tiga kasus tersebut, Kemenkes mendapatkan informasi bahwa dua di antaranya hewan itu menunjukkan gejala COVID-19 sedangkan seekor anjing di Hong Kong sama sekali tidak menunjukkan gejala.

"Gejalanya sama, batuk dan pilek," ujar Siti.

Selain mendapatkan informasi hewan tertular COVID-19 tanpa gejala, Nadia mengatakan hewan yang terinfeksi juga dekat dengan pemilik atau pemeliharanya. Artinya penularan tersebut bukan dari manusia kepada hewan liar di alam bebas.

Hingga kini, kata dia, belum ada informasi lanjutan apakah virus tersebut juga bisa menular ke hewan jenis lainnya misalnya unggas seperti kasus flu burung atau H5N1.

"Penting diingat, menjaga jarak tidak hanya dengan manusia tapi dengan hewan juga harus," ujarnya.

Kasus penularan COVID-19 dari manusia ke hewan memang sudah ada. Namun hal itu belum menjadi masalah yang berpotensi pandemi seperti saat sekarang serta tidak termasuk kategori zoonotik.

Sebelumnya dilaporkan seekor harimau bernama Nadia di Kebun Binatang Bronx, New York, Amerika Serikat positif terinfeksi virus corona (COVID-19).

Harimau Malaya betina berusia empat tahun tersebut dites di Laboratorium Layanan Kedokteran Hewan Nasional Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) setelah harimau itu (dan enam kucing lain di kebun binatang) mengalami batuk kering.*

Baca juga: Dokter hewan: Perlu riset mendalam penularan COVID-19 ke hewan

Baca juga: Pakar jelaskan potensi penularan COVID-19 dari manusia ke hewan

Baca juga: Nadia, harimau di Kebun Binatang Bronx, AS kena corona

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020