Manado (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap agar Deklarasi Kelautan Manado (Manado Ocean Declaration/MOD) dapat sukses disepakati dan memberikan dorongan kepada masyarakat internasional dalam upaya penanganan perubahan iklim.

Hal itu dikemukakan oleh Juru bicara kepresidenan Dino Patti Djalal seusai mendampingi Presiden Yudhoyono meninjau kesiapan pelaksanaan Konferensi Kelautan Dunia (WOC) 2009 di Manado, Sulawesi Utara, Rabu malam.

"Presiden menekankan harapan agar besok MOD dapat sukses dan
dirampungkan dan dapat segera difinalisasi sehingga dapat segera memberikan dorongan terhadap masyarakat internasional," kata Dino.

Menurut Dino, Presiden telah memberikan arahan kepada delegasi Indonesia saat melakukan peninjauan ke Grand Kawanua Convention Center (GKCC) tempat berlangsungnya Konferensi Kelautan Dunia (WOC) 2009.

"Yang ditekankan, ini adalah pertemuan yang bersejarah. Di abad 21 ini untuk pertamakalinya masyarakat dunia utamanya komunitas kelautan dunia mengadakan pertemuan penting," ujarnya.

Saat ditanya mengenai ketidakpuasan sejumlah pihak terhadap MOD, Dino mengatakan bahwa proses pembahasan dalam WOC adalah suatu proses yang berusaha mengikutsertakan 120 negara dan prosesnya cukup panjang.

Menurut Dino sekalipun agenda WOC 2009 cukup komprehensif tapi tidak dapat dipungkiri adanya keterbatasan-keterbatasan karena tidak semua bisa ditampung dalam konferensi tersebut.

"Tapi saya kira kita tunggu hasil MOD. Saya kira kesepakatan atau bobot hasil konferensi ini dapat dilihat dari MOD," ujarnya.

WOC, 11-15 Mei 2009, diharapkan oleh para pakar lingkungan hidup dapat mengarusutamakan isu laut sehingga masuk dalam agenda pembahasan pertemuan Panel Antarpemerintah PBB untuk Perubahan Iklim (Intergovermental Panel on Climate Change/IPCC) di Kopenhagen Desember 2009 .

Mereka juga berharap Deklarasi Kelautan Manado menjadi kesepakatan politik antar negara untuk memperjuangkan laut dalam konvensi-konvensi internasional.

Hajatan kelautan dunia itu akan melibatkan 121 negara dan menghadirkan beberapa kepala negara serta tokoh internasional.

Putra mahkota dari Inggris dan Belanda, mantan Wapres Amerika Serikat Al Gore, hingga Sekjen PBB Ban Ki Moon pun diundang.

Tidak lupa berbagai lembaga internasional model USAID, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), World Wide Foundation (WWF), The Nature Conservancy (TNC), Conservancy International (CI), serta badan-badan PBB seperti UNESCO juga diundang.(*)



Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009