Jakarta (ANTARA) - Liverpool mengumumkan keputusan merumahkan karyawan mereka yang terdampak penangguhan Liga Premier Inggris karena pandemi virus corona, tetapi menjamin bayaran mereka tetap disampaikan secara penuh.

"Klub mengkonfirmasi para staf itu akan dibayar 100 persen dari gaji mereka, untuk memastikan tak seorang pun dari klub ini mengalami kesulitan finansial," demikian pengumuman laman resmi Liverpool, Sabtu.

"Bulan lalu, klub juga sudah mengkonfirmasi akan membayar staf pertandingan dan non-pertandingan selama Liga Premier ditangguhkan," tulis pernyataan yang sama.

Baca juga: Berbatov merasa aneh jika musim dibatalkan dan Liverpool tak juara

Baca juga: Jika Liga Premier tak rampung, Burnley terancam merugi Rp1 triliun


Pengumuman itu disampaikan Liverpool menyusul keputusan terkini dari Liga Premier mengenai perpanjangan masa penangguhan musim 2019/20 tanpa tenggat waktu, membatalkan rencana melanjutkan pertandingan pada Mei.

Liverpool, yang berada di puncak klasemen dan cuma berjarak enam poin dari gelar juara Liga Premier, menyatakan mendukung penuh keputusan bahwa kompetisi hanya boleh dilakukan ketika keadaan sudah dinyatakan aman.

Klub yang mayoritas kepemilikannya dipegang konsorsium Fenway Sports Group itu juga mengumumkan tengah memulai diskusi dengan pemain dan jajaran pelatih mengenai rencana pemotongan gaji selama masa penangguhan berlangsung.

Liga Premier sebelumnya menyarankan klub-klub peserta untuk memotong gaji pemain dan pelatih hingga 30 persen dari total pendapatan tahunan, guna menyokong karyawan rentan terdampak krisis finansial akibat pandemi.

Baca juga: UEFA cabut larangan siaran langsung sepak bola di Inggris

Baca juga: Gaji pemain Liga Premier bakal dipotong hingga 30 persen

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2020