Bandung (ANTARA News) - Film Laskar Pelangi garapan Sutradara Riri Riza mengantongi sembilan nominasi Festival Film Bandung (FFB) 2009 sekaligus menjadi film terbanyak yang mengantongi nominasi FFB 2009.

"Dari 11 nominasi yang ada dalam FFB 2009, Film Laskar Pelangi berhasil mengantongi sembilan nominasi," kata Ketua Umum Forum Film Bandung, Edi D Iskandar saat jumpa pers penyelenggaraan FFB 2009 di Bandung, Jumat.

Film Laskar Pelangi masuk dalam kategori nomine Film Terpuji FFB 2009, nomine Pemeran Pembantu Pria Terpuji, nomine Penata Musik Terpuji, nomine Penata Artistik Terpuji.

Selanjutnya, nomine Editing Terpuji, nomine Sutradara Terpuji, nomine Pemeran Utama Wanita Terpuji, nomine Penata Kamera Terpuji serta nomine Penulis Skenaio Terpuji FFB 2009.

Dalam kategori Film Terpuji FFB 2009, Film Laskar Pelangi yang diproduksi oleh Miles Produksi ini, akan berhadapan dengan Film Pintu Terlarang, Film 3 Doa 3 Cinta, Film Perempuan Berkalung Sorban dan Film Doa Yang Mengancam.

Untuk kategori Pemeran Wanita Terpuji FFB 2009, akting Cut Mini sebagai Bu Muslimah dalam Film Laskar Pelangi akan bersaing dengan akting Marsya Timothy dalam Film Pintu Terlarang, Bunga Citra Lestari dalam Film Saus Kacang, Rachel Mariam dalam Film Sepuluh dan Revalina S Temat di Film Perempuan Berkalung Sorban.

Sementara itu, untuk kategori Sutradara Terpuji FFB 2009, sutradara Riri Riza dengan filmnya Laskar Pelangi akan bersaing dengan Djoko Anwar (Pintu Terlarang), Hanung Bramantyo (Perempuan Berkalung Sorban), Nurman Hakim (3 Doa 3 Cinta) dan sutradara pendatang baru Hendry Riady (Sepuluh).

Menurut Edi, pegelaran akbar Festival Film Bandung 2009 akan dilaksanakan di Ballroom Hotel Grand Pasundan Bandung, pada  Jumat, 24 April 2009.

Ia mengatakan, selain akan memberikan penghargaan kepada Film dan Narafilm Terpuji 2009, dalam ajang tersebut juga akan diberikan kepada Film Import Terpuji dan Live Time Achievement Award.

"Khusus untuk nomine Film Impor Terpuji tidak akan diberikan piala tapi piagam yang nantinya akan langsung diberikan kepada produsernya di luar negeri," katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009