Jakarta (ANTARA) - Di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini, memanfaatkan layanan pengiriman makanan bisa menjadi pilihan untuk mencegah diri Anda terpapar virus melalui saluran pernapasan, menurut ahli kesehatan yang berfokus pada penyakit akibat makanan dari University of Minnesota, Craig Hedberg.

Hal ini asalkan, orang yang mengantar makanan harus mengikuti praktik kebersihan dan tubuhnya sehat.

Hedberg mengatakan, tidak ada bukti COVID-19 dapat ditularkan melalui makanan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, virus menyebar melalui tetesan air liur dari batuk atau bersin orang yang terinfeksi ke orang lain.

Pakar keamanan pangan dari North Carolina State University, Benjamin Chapman menuturkan, kemungkinan tertular COVID-19 melalui makanan tidak tinggi karena makanan belum diidentifikasi sebagai faktor risiko penularan COVID-19,

"Risikonya sangat rendah. Berita yang lebih baiknya, penerima pengiriman bisa mengurangi risiko tertular virus dengan mencuci tangan yang baik atau menggunakan setidaknya cairan pembersih tangan dengan kandungan alkohol 60 persen," tutur Chapman.

"Bahkan jika ada semacam kontaminasi virus, Anda dapat memutus rantai transmisi melalui langkah kebersihan tangan ini," imbuh dia.

Jika Anda bosan makan di rumah, Anda masih bisa makan di restoran. Tetapi untuk orang-orang yang berisiko tinggi sakit parah seperti orang berusia lanjut tua dan orang sakit kronis, sebaiknya tetap berada di rumah dan menghindari kerumunan termasuk restoran.

Baca juga: Pesan makan online dukung kurangi polusi

Baca juga: Google Maps di AS bisa dipakai pesan antar makanan

Baca juga: Cegah COVID-19, keringkan tangan penting setelah cuci tangan

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020