Permintaan yang disampaikan PGRI kepada pemerintah itu dilakukan untuk menyelamatkan sekitar 52 juta siswa di Indonesi
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Prof Unifah Rosyidi meminta pemerintah meliburkan seluruh sekolah di Tanah Air untuk mengantisipasi penyebaran virus COVID-19.

"Mengingat virus COVID-19 adalah pandemi global, kami mendesak Kemendikbud, Kementerian Agama, pemerintah daerah untuk meniadakan sementara pembelajaran tatap muka di kelas dan menggantinya dengan pembelajaran dalam jaringan (daring) atau pemberian tugas melalui email," katanya di Jakarta, Minggu.

Unifah menambahkan sekolah bisa memberikan pembelajaran berbasis proyek atau menggunakan aplikasi pembelajaran daring.

PGRI juga meminta agar dilakukan penundaan evaluasi pembelajaran atau evaluasi dapat dilaksanakan dari jarak jauh, dengan mengirimkan hasilnya melalui email.

Baca juga: DPR desak pemerintah liburkan aktivitas belajar mengajar

Baca juga: Anies tunda ujian nasional SMA dan SMK se-DKI Jakarta

Baca juga: Saat libur, Kemendikbud minta siswa tak berinteraksi banyak orang


PGRI juga meminta agar sekolah meniadakan kegiatan yang bersifat massal di area sekolah dan tidak mengikuti lomba-lomba ke luar sekolah.

"Kami juga meminta warga sekolah untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)," katanya.

Dia menambahkan bahwa permintaan yang disampaikan PGRI kepada pemerintah itu dilakukan untuk menyelamatkan sekitar 52 juta siswa di Indonesia.

Selain itu, PGRI juga meminta siswa tidak memanfaatkan waktu liburnya dengan pergi ke pusat keramaian kota ataupun pergi ke luar kota, demikian Unifah Rosyidi.

Baca juga: IDAI sarankan seluruh sekolah diliburkan

Baca juga: Pemkot Depok liburkan sekolah cegah penyebaran COVID-19

Baca juga: KPAI dukung sekolah diliburkan guna batasi penularan COVID-19

Baca juga: YLKI dukung penutupan tempat wisata dan meliburkan sekolah

Pewarta: Indriani
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020