Kami meminta untuk mengaktifkan secara maksimal unit-unit kesehatan sekolah yang sebenarnya di sekolah sudah tersedia, hanya tidak berfungsi maksimal
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim meminta sekolah untuk mengoptimalkan fungsi unit kesehatan yang ada di sekolah menyusul adanya dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang terinfeksi COVID-19.

"Kami meminta untuk mengaktifkan secara maksimal unit-unit kesehatan sekolah yang sebenarnya di sekolah sudah tersedia, hanya tidak berfungsi maksimal. Ini yang perlu di perhatikan kembali apalagi dengan keterbatasan alat-alat yang mereka miliki," ujar Ramli dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.

Dia menambahkan sekolah sesungguhnya jauh lebih antisipatif terhadap penyakit dengan menjaga kebersihan. Untuk itu perlu dikembalikan lagi kebiasaan baik tersebut.

Baca juga: Manajemen Paloma tingkatkan fasilitas kebersihan pascacorona merebak
Baca juga: Borong persediaan karena virus corona, MUI sebut itu bentuk frustasi


Ramli juga meminta agar budaya gemar cuci tangan perlu kembali dibudayakan. Akan tetapi sabunnya harus diganti dengan sabun cair.

Selanjutnya, perlu disediakan masker yang cukup di sekolah sehingga jika ada yang menunjukkan gejala-gejala terkena virus corona baru yang pertama menyebar dari Wuhan, China, langsung diberikan masker dan segera ditangani dengan dibawa ke unit perawatan khusus.

"Jadi seharusnya pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus menyediakan masker di sekolah dalam jumlah yang cukup," ujar dia.

Selain itu, Ramli juga meminta agar pemerintah pusat dan pemerintah daerah memastikan rumah sakit-rumah sakit tertentu yang memang menjadi rujukan infeksi virus corona baru penyebab COVID-19.

"Jangan sampai sekolahnya bingung dan jika ada yang sakit langsung dibawa ke Puskesmas, yang dikhawatirkan akan menyebar ke tempat lain," ujar dia.

Baca juga: Waspadai penimbunan stok, TNI-Polri akan disiagakan di supermarket
Baca juga: Pemerintah tambah 10 laboratorium pemeriksaan COVID-19

Pewarta: Indriani
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2020