Banda Aceh (ANTARA News) - Himpunan Ulama Dayah Aceh (Huda) Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) siap menampung seluruh pengungsi Rohingya asal Myanmar yang kini terdampar di daerah tersebut.

Sekjen Huda Tgk Faisal Aly di Banda Aceh, Sabtu, mengatakan, dayah (pesantren) di Provinsi Aceh yang tercatat sekitar 500 buah siap menampung pengungsi Rohingya yang kini masih di kamp pengungsian tersebut.

Pernyataan itu disampaikan setelah bertemu dengan tim Jamaa?ah Muslimin (hizbullah) yang berada di Aceh untuk membantu kepada warga Myanmar di Kota Sabang dan wilayah Idie, Kabupaten Aceh Timur.

"Kami dari sekitar 500 dayah yang tersebar di Provinsi Aceh siap menampung warga Myanmar yang terdampar di Sabang dan Aceh Timur itu, baik sementara maupun secara permanen," kata Tgk Faisal Aly.

Berkaitan dengan lebih 391 pengungsi Myanmar yang terdampar di Sabang sekitar Januari 2009 dan Idie Aceh Timur itu, Tgk Faisal Aly mengharapkan Pemerintah tidak mendeportasi mereka karena situasinya belum memungkinkan.

"Ulama yang tergabung dalam Huda mengharapkan Pemeriantah tidak mengambil langkah deportasi terhadap ratusan warga Myanmar, selama kondisi pemerintah negeri itu menyulitkan kaum minoritas," katanya.

Tgk Faisal Aly mengharapkan Pemerintah Indonesia dapat menggunakan jalur yang memberi dampak positif bagi pengungsi. Tidak tertutup kemungkinan dilakukan jalur internasional untuk menekan kepada pemerintah Myanmar, katanya.

Delegasi tim Jama'ah Muslimin (hizbullah) H Abdul Malik Bc, H Ridwan Syah dan H Wawan Garut bertemu Sekjen Huda untuk menyatukan persepsi mengenai pengungsi Rohingya Myanmar dalam pembelaan dan perlindungan kaum minoritas tersebut.

"Kami mengharapkan dukungan semua pihak agar kaum minoritas yang tinggal di negara itu diperlakukan sesuai dengan masyarakat lainnya. Kami juga mengharapkan masyarakat memberi dukungan moral bagi kaum muslim Rohingya," katanya.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009