Brisbane,  (ANTARA News) - Perdana Menteri Kevin Rudd, Kamis sore, menyampaikan kepada Parlemen Federal Australia di Canberra tentang bantuan pemerintah RI senilai satu juta dolar AS bagi para korban bencana semak belukar di negara bagian Victoria dan mengungkapkan ketulusan persahabatan Indonesia kepada Australia.

Dalam sidang parlemen yang disiarkan langsung Stasiun TV ABC secara nasional itu, PM Rudd mengatakan, Presiden RI menganggap Australia "sahabat" yang selalu membantu Indonesia.

Informasi mengenai bantuan Indonesia itu disampaikan PM Rudd di depan para anggota Parlemen Federal sehari setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengirimkan surat berisi ucapan simpati dan rasa prihatin yang mendalam kepada Rudd atas musibah kebakaran besar yang terjadi di negara bagian Victoria.

Dalam surat tersebut, Presiden Yudhoyono, seperti dikutip Juru bicara Kepresidenan bidang Luar Negeri Dino Pati Djalal, menyampaikan rasa prihatin dan sedih bangsa Indonesia atas musibah tersebut.

"Dalam rangka kemitraan Indonesia dengan Australia, sukses Australia juga sukses Indonesia . Tapi juga sebaliknya penderitaan Australia juga penderitaan Indonesia," kata Dino menjelaskan isi surat Kepala Negara kepada PM Rudd itu.

Selain komitmen bantuan senilai satu juta dolar AS bagi perbaikan sekolah-sekolah di lokasi kebakaran, pemerintah RI juga akan mengirimkan tim forensik Polri untuk membantu identifikasi korban kebakaran.

Sementara itu, dalam penjelasannya tentang perkembangan terkini bencana kebakaran semak belukar di depan parlemen itu, PM Rudd mengatakan, bangsa Australia tidak merasa sendiri di saat menghadapi masa-masa tersulit ini karena dunia menunjukkan simpatinya yang mendalam.

Pemimpin Australia itu mengatakan, solidaritas kemanusiaan bagi para korban datang dari seluruh Australia dan berbagai pelosok dunia. "Akibat bencana ini, lima ribu warga kehilangan rumah," katanya.

PM Rudd lebih lanjut menjelaskan tentang kerja sama terpadu pemerintah federal dan pemerintah Victoria, serta soliditas kerja sama Angkatan Bensenjata Australia (ADF) dan polisi dalam mendukung program rekonstruksi daerah-daerah yang hancur akibat bencana kebakaran terburuk dalam sejarah Australia sejak 1983 itu.

Ia juga menyampaikan perkembangan kerja Centerlink dalam mendistribusikan paket bantuan langsung pemerintah federal kepada ribuan korban bencana dan permintaannya pada pihak asuransi agar mempercepat proses klaim para korban bencana sehingga mereka terbantu dalam membangun kembali kehidupan mereka.

Dalam sidang Parlemen Federal itu, pimpinan sidang menyampaikan penghormatan atas kepahlawanan semua orang yang terlibat dalam penanganan bencana kebakaran semak belukar itu dan terima kasih kepada semua warga dunia yang telah memberikan perhatian dan bantuannya kepada para korban.

Secara khusus pimpinan sidang Parlemen Federal Australia itu menyampaikan terima kasih kepada ratu dan pangeran Wales serta negara-negara di kawasan Asia Pasifik atas kemurahan hati mereka.

Dalam perkembangan lain, memasuki hari ke-enam bencana, total nilai donasi publik yang masuk ke pundi Dana Imbauan Kebakaran Semak Victoria (VBAF) Palang Merah Australia (ARC) sudah mencapai lebih dari 50 juta dolar Australia.

Jumlah itu dipastikan terus meningkat karena Coles, salah satu jaringan supermarket terbesar dengan 740 cabang di seluruh Australia, misalnya, akan menyalurkan semua keuntungan penjualannya padai Jumat (13/2) ke VBAF Palang Merah Australia.

Masyarakat Indonesia di Australia juga ikut menunjukkan empati mereka kepada para korban dengan menggalang dana bantuan di antara mereka. Di Melbourne, komunitas Indonesia, Kamis, menyelenggarakan acara pengumpulan dana bantuan bagi para korban kebakaran semak belukar Victoria di kantor Konsulat Jenderal Indonesia Melbourne.

Selain mereka, kegiatan pengumpulan bantuan bagi para korban juga dilakukan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Universitas Queensland, Perhimpunan Komunitas Muslim Indonesia di Brisbane dan masyarakat pengajian akhir pekan Ikhwan Brisbane.

Dana terkumpul akan disalurkan ke korban lewat VBAF dan "Human Appeal International Australia".

Bencana kebakaran itu menewaskan sedikitnya 181 orang serta menghancurkan lebih dari seribu rumah warga dan sekitar 400 ribu hektar hutan semak belukar.

Untuk meringankan beban korban, pemerintah pusat menyiapkan bantuan tunai melalui "pembayaran Pemulihan Bencana Pemerintah Australia", masing-masing 1.000 dolar bagi setiap warga berusia dewasa dan 400 dolar bagi setiap anak-anak.

Jumlah korban tewas diperkirakan bertambah hingga mencapai 300 orang, karena masih banyak warga yang dinyatakan hilang dan belasan titik api masih membara di sejumlah lokasi.

Para korban tewas itu antara lain ditemukan di daerah Kinglake, Kinglake West, St Andrews, Wandong, Callignee, Hazelwood, Jeeralang, Humevale, Bendigo, Upper Callignee, Long Gully, Strathewan dan Arthurs Creek.

Australia adalah salah satu negara sahabat Indonesia, yang segera membantu korban bencana tsunami Aceh-Nias pada 2004 dan gempa bumi Nias pada 2005. Australia juga memberikan banyak bantuan bidang pendidikan kepada Indonesia.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009