Jakarta (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menyampaikan telah menyalakan sebanyak 1.219 gardu atau sekitar 50 persen dari gardu terdampak banjir di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

"Situasi di lapangan secara keseluruhan dapat kami kendalikan dan tangani. Saya siapkan seluruh petugas PLN untuk melakukan pemulihan secepatnya, dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan," ujar Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini saat melakukan inspeksi kondisi gardu dan kabel daerah terdampak banjir di daerah Pedongkelan, Kel. Kayu Putih, Kec. Pulo Gadung, Jakarta Pusat, Selasa.

Ia menambahkan sementara sebanyak 1.175 gardu distribusi masih dipadamkan demi keamanan warga.

Ia memaparkan untuk wilayah DKI Jakarta yang masih terendam sehingga listriknya belum dapat dinormalkan meliputi Cempaka Putih, Pondok Kopi, Pondok Gede, Menteng, Bandengan, Kramat Jati, Cengkareng, Bulungan, Marunda, Kebon Jeruk.

Baca juga: Banjir DKI, 134 gardu PLN sudah normal

Untuk wilayah Jawa Barat meliputi sebagian Bekasi, Karawang, Purwakarta, Cikarang, dan Gunung Putri. Sedangkan wilayah Banten yaitu sebagian Cikupa, Teluk Naga, dan Serpong.

Zulkifli menyampaikan PLN mengerahkan sebanyak 2.838 personil untuk memeriksa gardu dan menyalakan kembali listrik di lokasi terdampak banjir di Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

Saat banjir sudah surut, lanjut dia, personil PLN akan melakukan pemeriksaan gardu, jaringan, dan instalasi pelanggan aman.

Baca juga: PLN putuskan pasokan listrik sementara di Bekasi, Karawang, Purwakarta

Ia mengatakan aliran listrik akan dinyalakan kembali setelah penandatanganan berita acara dengan Ketua RT/RW atau tokoh masyarakat setempat yang menyatakan instalasi listrik di rumah warga aman.

"Warga harus berhati-hati sebelum menyalakan listrik di rumah, pastikan peralatan listrik di rumah sudah bersih dan kering sebelum digunakan, karena ini juga berpotensi menyebabkan tersetrum," kata Zulkifli.

Dalam inspeksi ini, manajemen PLN juga membagikan 200 paket makanan siap santap untuk warga terdampak banjir di Pedongkelan.

 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020