Jakarta (ANTARA) - Chitetsu Watanabe, pria Jepang berusia 112 tahun yang diakui oleh Guinness World Records awal bulan ini sebagai manusia tertua di dunia, meninggal pada Minggu (23/2) malam, demikian dilansir Kantor Berita Kyodo, Selasa.

Watanabe, yang lahir pada 5 Maret 1907, meninggal  di panti jompo tempat dia tinggal di Joetsu, Prefektur Niigata, Jepang.

Sebelas hari sebelumnya pada 12 Februari, Watanabe mengatakan bahwa tawa adalah rahasia untuk umur panjangnya saat ia diberikan sertifikat oleh pejabat Guinness World Records.

Menurut istri putra sulungnya Yoko, 81, Watanabe jatuh sakit tak lama setelah penobatan itu dan menjadi tidak bisa makan.

Watanabe diakui sebagai manusia tertua setelah pemegang gelar sebelumnya, Masazo Nonaka dari Hokkaido, Jepang, meninggal pada 20 Januari tahun lalu pada usia 113 tahun.

Lahir dari keluarga petani di Joetsu, Watanabe pindah ke Taiwan pada usia 20 tahun dan tinggal di sana selama 18 tahun lamanya.

Ia kemudian kembali ke Jepang setelah Perang Dunia II dan bekerja sebagai pegawai negeri di kota asalnya hingga pensiun.

Jepang adalah salah satu negara yang memiliki penduduk berusia panjang. Kane Tanaka, seorang penduduk berusia 117 tahun dari Prefektur Fukuoka, diakui oleh Guinness World Records sebagai orang tertua yang hidup di dunia setelah kematian seorang wanita Jepang lainnya, Chiyo Miyako dari Prefektur Kanagawa, pada usia 117 pada Juli 2018.

Baca juga: Rahasia umur panjang pria tertua di dunia dari Jepang

Baca juga: Mbah Gotho manusia tertua tutup usia, ini kiatnya panjang umur

Baca juga: Orang tertua di dunia rayakan ultah ke-116

Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020