Perayaan Asian Games kemarin dampak ekonomi untuk dua minggu itu 0.08 persen. Nah ini sehari 0.02 persen
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Darwoto memperkirakan keuntungan penyelenggaraan Formula E dapat mencapai Rp 500 - 600 miliar per satu kali acara balap mobil listrik itu diselenggarakan di DKI Jakarta.

"Sudah dilakukan research, kita sudah diskusi, dalam proses pengerjaan lewat studi keekonomiannya yang riil dampak ekonominya sekitar Rp 500-600 miliar. Maksudnya secara direct. Tim nya FEO (Formula E Organization) dateng ke Indonesia saja 2000 orang. Timnya 2000 itu saja, bayangin spending moneynya dia untuk hotelnya, untuk restorannya, untuk macem- macemnya." kata Dwi dalam konperensi pers mengenai Formula E di Hotel Novotel Cikini, Jakarta Pusat, Jumat.

Baca juga: Jakpro dan FIA resmi umumkan penyelenggaraan Formula E di Monas

Baca juga: Sekda: Rekomendasi Formula E Monas ada kesalahan tapi bukan manipulasi

Baca juga: Revitalisasi Monas, MRT tegaskan proyeknya di Monas berizin


Tidak hanya itu, Dwi mengatakan pihaknya juga berkonsultasi dengan Bank Indonesia (BI) dan mendapatkan taksiran angka kenaikan persentase Produk Domestik Bruto sebesar 0,02 persen atas diselenggarakannya balap mobil listrik Formula E pada 6 Juni 2020 nanti.

"Tim BI itu juga menghitung dampak persentase pertumbuhan terhadap GDP dari satu hari itu tanggal 6 Juni itu. 0.02 persen. Itu sangat tinggi," kata Dwi.

Dwi bahkan membandingkan dampak ekonomi yang akan Formula E cetak terhadap perekonomian negara dengan keuntungan penyelenggaraan Asian Games 2018 lalu.

"Perayaan Asian Games kemarin dampak ekonomi untuk dua minggu itu 0.08 persen. Nah ini sehari 0.02 persen. Ya karena itu tadi peluang pariwisatanya banyak," ujar pria yang juga menjabat sebagai Chairman Organizing Committee (OC) Jakarta E-Prix itu.

Untuk itu pihaknya mengatakan dana yang telah digelontorkan Pemprov DKI sebesar Rp 1,16 miliar untuk Formula E dapat dibilang tidaklah mahal karena penghitungannya harus disesuaikan dengan kontrak yang telah diteken bersama FIA Formula E yaitu selama lima tahun.

"Ini kan (fasilitasnya) bisa digunakan untuk teman- teman IMI (Ikatan Motor Indonesia). Umur bangunan yang ada pun bahkan bisa mencapai 20 tahun. Kalau didepresiasi biaya pertahunnya hanya Rp 15 miliar. Ngitungnya harusnya gitu," kata Dwi.

Saat ini Jakpro sudah siap untuk memulai proyek pengerjaan lintasan Formula E di Monas yang ditargetkan rampung dalam tiga bulan ke depan.

Perhelatan Formula E nantinya akan diselenggarakan di Monas pada 6 Juni 2020 dengan diikuti 24 pembalap dari 12 tim.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020