Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mendorong BUMN-BUMN farmasi untuk melakukan riset atas vaksin wabah virus Corona yang saat ini sedang merebak.

"Kita mendorong BUMN farmasi seperti Biofarma dan kawan-kawan untuk melakukan riset secepatnya terkait vaksin Corona," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Selasa.

Arya mengatakan bahwa semua pihak saat ini sedang berlomba-lomba melakukan riset dan mencari vaksin untuk mengobati wabah virus Corona.

Baca juga: Wapres harap kerja sama Indonesia-Singapura temukan vaksin corona

"Siapa tahu ada tanaman-tanaman di Indonesia yang bisa digunakan untuk mengobati penyakit Corona ini," katanya.

Selain itu Kementerian BUMN juga mendorong rumah sakit-rumah sakit BUMN untuk mengantisipasi kalau ada pasien yang suspect atau dicurigai terjangkit wabah tersebut.

Menteri BUMN, Erick Thohir melihat rumah sakit-rumah sakit BUMN harus cepat tanggap dalam mencegah masuknya virus tersebut masuk ke Indonesia. Langkah kesiapsiagaan lainnya adalah pembentukan tim gerak cepat identifikasi dan pencegahan penyebaran Novel Coronavirus di seluruh RS BUMN.

Erick juga mendorong rumah sakit-rumah sakit BUMN untuk menyediakan alat pelindung diri (APD) dan fasilitas ruang isolasi terhadap pasien dengan gejala penyakit yang mengarah gejala infeksi virus Corona.

Baca juga: IDI: Belum ada obat untuk anti virus corona

Sebelumnya Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengkhawatirkan jika antivirus Corona tidak segera muncul, maka semua negara dan masyarakat di seluruh dunia hanya tinggal menunggu nasibnya.

Airlangga Hartarto berharap vaksin atau antivirus untuk menyembuhkan wabah Virus Corona bisa segera keluar, agar wabah tersebut dapat segera dihentikan.

Menurut Airlangga, belum ada negara yang mengeluarkan roadmap atau pedoman, sehingga berbagai negara masih menunggu dan melihat efek dari Virus Corona. Saat ini semua negara hanya melakukan pencegahannya saja.

Menurut Menko Perekonomian, pencegahan tersebut dilakukan dengan cara masyarakat yang berkunjung ke China tidak boleh masuk atau kembali ke negaranya, mengingat Virus Corona ini mediumnya bermacam-macam.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020