Jakarta (ANTARA) - Pada awal Januari 2020 produsen mobil Jepang, Mazda melakukan penarikan kembali (recall) pada sejumlah kendaraan Mazda3 karena masalah sistem pengeraman otomatis.

"Kami juga akan melakukan recall, menurut saya recall itu kan biasa ya karena semua merek dan model pasti suatu saat ada recall," ungkap President Direktur PT EMI, Ricky Thio disela-sela peluncuran Mazda CX-30 di Jakarta, Selasa (28/1).

PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) yang menaungi Mazda di Indonesia menyatakan siap bertanggung jawab untuk recall itu.

"Kita akan bertanggung jawab. Justru karena recall adalah hal positif, karena kami tidak kabur meninggalkan konsumen. Kami secara proaktif bilang ke konsumen," kata dia.

Baca juga: Makna di balik desain Mazda CX-30

Baca juga: Rem otomatis tak terkendali, puluhan ribu Mazda3 ditarik


Menurut pria yang menggantikan Roy Arman Arfandy sebagai President Direktur PT EMI itu, perusahaan belum merinci jumlah unit Mazda3 yang di-recall oleh PT EMI.

"Untuk jumlah unitnya saya harus kroscek, nanti di-email. Kami juga sudah ada pemberitahuan ke diler, sedangkan penyebabnya juga kami harus cek lebih dalam lagi," jelas dia.

Mengutip laman The Drive, kerusakan berasal dari sistem pengereman otomatis. Namun sistem itu berpotensi membuat mobil berhenti mendadak kendati tidak ada objek yang menghalangi di depannya.

Baca juga: Eurokars Motor Indonesia ajak konsumen jajal 25 mobil baru Mazda

Baca juga: Makna di balik desain Mazda CX-30

Baca juga: Lebih 35.000 mobil Mazda ditarik dari peredaran


 
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020