Pada dasarnya tujuan kegiatan ini adalah untuk menjaga dan merawat tradisi yang ada di Sudiroprajan mengingat di sini ada akulturasi budaya dan etnis
Solo (ANTARA) - Sebanyak 4.000 kue keranjang akan memeriahkan kegiatan puncak Grebeg Sudiro 2020 yang dilaksanakan pada 19 Januari 2020 di Kota Solo, Jawa Tengah.

"Pada acara puncak ini kami akan menyelenggarakan karnaval budaya. Kami sudah konsultasi dengan Wali Kota Surakarta, beliau berkenan ikut serta keliling. Ingin ikut serta di arak-arakan dengan 10 kontestan atau peserta lain," kata Ketua Panitia Grebeg Sudiro 2020 Arga Dwi Setiawan di Solo, Kamis.

Ia mengatakan pada karnaval tersebut juga akan ada belasan jodang dan gunungan dengan berbagai macam bentuk dan isi.

"Untuk jodang utamanya yang diarak dan dihias, ada miniatur keris, miniatur Balai Kota Surakarta. Selain itu akan ada 11-12 jodang dan gunungan dari warga Kelurahan Sudiroprajan," katanya.

Ia mengatakan jodang dan gunungan tersebut akan diisi dengan berbagai makanan khas Solo yang disebarkan saat karnaval, berikut dengan kue keranjangnya.

Selain itu, akan ada gunungan berukuran besar yang berisi buah dan sayuran dari Pasar Gede.

Baca juga: Satu ton kue keranjang akan dibagikan saat Grebeg Sudiro di Solo

Ia mengatakan rangkaian Grebeg Sudiro 2020 dilakukan mulai 15-25 Januari. Sebagai pembukaan, pada 16 Januari akan dilaksanakan Umbul Matram.

"Pada Umbul Matram kali ini kami akan mengangkat tema 'Kembul Bujono Street Food'. Pada kegiatan ini juga akan diselenggarakan doa bersama agar selama kegiatan Grebeg Sudiro ini diberikan kelancaran," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua II Yanuar Sri Hartono mengatakan pada tahun ini untuk kepanitiaannya akan ada banyak anak muda dari Kelurahan Sudiroprajan yang terlibat.

"Kami ingin mengajak anak muda untuk berani tampil dan mengemas iven di kampung. Pada dasarnya tujuan kegiatan ini adalah untuk menjaga dan merawat tradisi yang ada di Sudiroprajan mengingat di sini ada akulturasi budaya dan etnis," katanya.

Lurah Sudiroprajan Dalimo mengatakan sesuai dengan temanya, "Bersinergi Merawat Kebhinnekaan", seluruh elemen etnis diminta merawat kebhinekaan.

"Selanjutnya diharapkan ada interaksi. Selanjutnya berkolaborasi bahwa interaksi ini tidak ada masalah dan ketika disatukan jadi keindahan," katanya.

Baca juga: Grebeg Sudiro ramaikan jalanan Solo pada Minggu
Baca juga: "Grebeg Sudiro" Tradisi Warga Solo Jelang Imlek

Pewarta: Aris Wasita
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020