Jakarta (ANTARA) - Persiraja Kutaraja Aceh mengajak para pengusaha yang ada di Serambi Mekah dapat membantu pendanaan klub untuk mengarungi Liga 1 Indonesia musim kompetisi 2020.

"Semoga ada pengusaha Aceh yang menyumbang untuk membantu tim di Liga 1," ujar Presiden Persiraja Nazaruddin Dek Gam, Selasa.

Persiraja menjadi salah satu tim kontestan liga tertinggi di Indonesia setelah menempati posisi ketiga Liga 2. Mereka promosi bersama Persik Kediri dan Persita Tangerang usai lama absen di Liga 1.

Baca juga: Persiraja rekrut dua pemain Brasil

Tugas Persiraja tergolong penuh rintangan, apalagi mereka harus terbang ke Indonesia timur menghadapi tim-tim semacam Persipura Jayapura dan PSM Makassar. Kondisi itu tentu membuat klub harus memiliki biaya ekstra agar bisa terus berlaga di Liga 1.

Nazaruddin telah memformulasikan skema pembiayaan bagi para pengusaha yang ingin membantu. Selain menjadi sponsor resmi, para pengusaha juga bisa menjadi penyokong tiket terusan selama semusim saat Persiraja bermain di kandang.

"Kita punya undangan tulisan untuk VVIPI untuk 250 lembar. Saya mohon untuk mempublikasikan kepada pengusaha-pengusaha."

Baca juga: Persita-Persik Kediri pastikan promosi ke Liga 1 Indonesia 2020

"Jika mereka memberi Rp10 juta akan mendapatkan tiket 17 kali VVIP dan mendapatkan fasilitas seperti jersey, makanan catering, syal dan lain-lain. Kita juga punya undangan tiket VIP seharga Rp6,5 juta yang disediakan 100 lembar," kata dia.

Meski demikian, Persiraja juga terus melakukan pendekatan-pendekatan dengan sponsor besar yang selama ini membiayai klub-klub Liga 1 lainnya salah satunya Indofood. Terlebih butuh dana hingga Rp20-25 miliar untuk mengarungi Liga 1.

"Sponsor kita mulai pendekatan-pendekatan, tapi sampai sekarang belum ada jawabannya."

"Anggaran global Rp20-25 miliar paling bengkak itu dibiaya perjalanan. Kalau gaji bukan berarti ga besar, semua tim paling besar digaji, yang berat sekali pengeluaran tiket transport," kata dia.

Baca juga: Persita Tangerang lepas sejumlah pemain veteran

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020