Jakarta (ANTARA) - Aktivitas warga RW 04 di Kelurahan Cilandak Timur, Jakarta Selatan, kembali normal pada Jumat pagi setelah area itu terendam banjir setinggi 1,5 meter akibat luapan Kali Krukut, 1-2 Januari 2020.

Kendaraan kembali dapat melintasi Jalan Madrasah Raya dan Jalan Benda yang sebelumnya sempat ditutup untuk kendaraan akibat adanya genangan air setinggi kurang lebih 150 centimeter.

Dari pantauan di lokasi, arus kendaraan dari arah Jalan Benda menuju Jalan Antasari dan Jalan Cipete Raya lancar dari dua sisi.

Tidak hanya arus lalu lintas yang lancar, beberapa toko dan kedai makanan juga kembali melayani pembeli setelah sempat libur berjualan selama dua hari.

Menurut Purwanto, penjaga Taman Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, air surut mulai Kamis sore dan jalanan kering sejak Jumat pagi. "Alhamdulillah, kering karena tidak hujan kemarin. Semoga hari ini juga (tidak hujan)," kata Purwanto saat ditemui di sela kegiatannya menjaga TPU.

Baca juga: Banjir di Kemang surut, lalu lintas kembali normal
Baca juga: Usai banjir, ruas jalan di Jakarta Selatan bisa dilalui


Senada dengan keterangan Purwanto, Fahri, petugas Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) Kelurahan Cilandak Timur mengatakan, pengangkutan sampah dan penggalian lumpur bekas banjir telah dilakukan sejak Kamis.

"Hari ini tinggal sisa-sisanya saja dan pengangkutan sampah seperti biasa," terang Fahri saat ditemui di Jalan Benda.

Hujan deras sejak malam tahun baru (31/12/2019) menyebabkan beberapa wilayah di Jakarta terendam air setinggi 70-150 cm. Di Jakarta Selatan, wilayah yang sempat terendam di antaranya RW 01 dan RW 03 Cilandak Timur, RW 02 Cilandak Barat serta RW 01, RW 02, RW 03, RW 04 Kelurahan Bangka, RW 07 Pejaten Timur, Jatipadang, Lenteng Agung dan Jagakarsa.

Air telah surut di sebagian besar area yang terdampak itu mulai Kamis (2/1) sampai Jumat pagi.
Baca juga: Banjir surut, ganjil-genap efektif lagi
Baca juga: Banjir di kawasan Pasar Baru surut, warga mulai beraktivitas normal

Kendaraan roda empat bertumpuk terseret banjir

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020