Sepak pojok Liverpool berhasil disapu, tapi bola masih dikuasai tim tamu hingga Alexander-Arnold mengirimkan umpan silang tajam dari sisi kiri disambut Firmino dan Salah yang berdiri bebas di tiang jauh. Firmino lebih dulu menyundul bola yang tak mampu diantisipasi Schmeichel dan bersarang ke dalam gawang.

Dua menit sesudahnya, Liverpool punya peluang emas untuk menggandakan keunggulan, tetapi kali ini Schmeichel memperlihatkan kesigapannya mementahkan tembakan jarak dekat Mane.

Jordan Henderson dkk terus menguasai pada sisa waktu babak pertama, hampir tak memberi kesempatan Leicester membangun serangan, tetapi belum mampu menambah keunggulan 1-0 saat turun minum.

Baca juga: Klopp yakin timnya dapat segera ubah fokus kejar gelar Liga Inggris

Baca juga: Bagi Leicester, ladeni Liverpool jadi ujian sesungguhnya


Kendati sepak lanjut babak kedua dilakukan oleh Leicester, Liverpool segera merebut penguasaan bola dan menekan tuan rumah lagi.

Leicester hampir tak diberi kesempatan untuk membangun serangan lantaran solidnya pertahanan Liverpool yang sudah dimulai dari lini tengah mereka, hingga akhirnya Rodgers memutuskan menarik keluar Harvey Barnes digantikan Marc Albrighton pada menit ke-58 dengan harapan ada alternatif pola serangan.

Pergantian itu sempat memberikan asa bagi Leicester mulai bisa keluar dan melancarkan serangan ke pertahanan Liverpool, tetapi Klopp jeli mengantisipasi situasi dengan melakukan pergantian ganda memasukkan Milner dan Divock Origi masing-masing untuk Naby Keita dan Salah pada menit ke-70.

Pergantian itu dilakukan saat Liverpool mengambil sepak pojok yang kemudian berujung menjadi tendangan penalti bagi tim tamu, sebab Caglar Soyuncu melakukan gerakan tak wajar untuk menghalau bola dengan tangannya.

Selanjutnya Milner ...

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019