Taipei (ANTARA) - Polisi di Taiwan selatan menembak seorang pria pada Sabtu yang diduga menanam bahan yang mungkin merupakan alat peledak di luar kantor kampanye untuk partai oposisi utama pulau itu, Kuomintang, kantor berita resmi Central melaporkan.

Taiwan mengadakan pemilihan presiden dan parlemen pada 11 Januari 2020, dan kampanye berjalan lancar dengan Kuomintang menantang Partai Progresif Demokratik yang berkuasa dari Presiden Tsai Ing-wen, yang saat ini jauh di depan dalam pemilihan.

Perangkat, ditanam di luar pintu masuk ke kantor Kuomintang di kota Tainan, berisi kabel, cairan dan bubuk, kata laporan itu.

Polisi melacak seorang tersangka, seorang pria dengan nama keluarga Wu, ke kota tetangga Kaohsiung dan setelah bentrokan panjang menyerbu sebuah bangunan dan menembak pria itu, yang dibawa ke rumah sakit, katanya.

Pemilu Taiwan adalah urusan yang bergairah, berisik, tetapi umumnya berlangsung damai.

Pada 2004, presiden saat itu Chen Shui-bian dari DPP memenangi pemilihan ulang dengan selisih tipis setelah sebuah peluru menyerempetnya dan calon wakilnya di sebuah acara kampanye. Kuomintang mengatakan pada saat itu bahwa insiden itu dilakukan untuk memenangi suara.

Kuomintang lebih menyukai hubungan dekat dengan China, yang menganggap Taiwan hanya sebagai provinsi China dan mengklaimnya sebagai wilayah suci. DPP mendukung kemerdekaan formal pulau itu. (Pelaporan oleh Ben Blanchard; Editing oleh Michael Perry)

Sumber: Reuters

Baca juga: Pria Taiwan Ditangkap Setelah Bercanda Bawa Bom

Penerjemah: Maria D Andriana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019