Jakarta (ANTARA) - Harga saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk  anjlok pada Kamis, setelah Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan akan memberhentikan Direktur Utama (Dirut Garuda Indonesia Ari Askhara terkait kasus motor Harley Davidson dan sepeda Brompton.

Pada penutupan perdagangan saham hari ini, saham maskapai plat merah berkode emiten GIAA tersebut terkoreksi 4 poin atau 0,08 persen menjadi Rp496.

Saham GIAA sendiri sebenarnya sempat menguat di sesi pertama perdagangan hingga ke level Rp515. Namun pada sesi kedua melemah hingga sempat menyentuh Rp490 atau 2 persen.

Dalam sebulan terakhir, performa saham GIAA sendiri secara akumulatif memang menurun yaitu terkoreksi hingga 15,21 persen.

Adapun frekuensi perdagangan saham GIAA hari ini tercatat sebanyak 2.670 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,82 juta lembar saham senilai Rp11,85 miliar.

Harga saham GIAA saat ini memang turun lebih dari 30 persen dibandingkan harga saat Penawaran Umum Perdana (IPO) 750 pada hampir sembilan tahun yang lalu.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir akan memberhentikan Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara terkait kasus sepeda Brompton dan motor Harley Davidson yang ditemukan di dalam pesawat baru Garuda Airbus A330-900 oleh Bea Cukai beberapa waktu lalu.

Garuda Indonesia mendatangkan pesawat baru, yakni Airbus A330-900 yang bertolak dari Toulouse, Prancis, pada Sabtu 16 November 2019 dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng pada Minggu, 17 November siang.

Pesawat itu mendarat di hanggar nomor 4 milik Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia. Pihak Bea Cukai menemukan beberapa suku cadang (sparepart) motor besar yang tidak diproduksi di Indonesia dalam bagasi pesawat.

Baca juga: Erick Thohir sebut motor Harley diduga milik AA, ini kronologinya

Baca juga: Dirut Garuda dicopot, ini tanggapan Menhub Budi Karya

Baca juga: IHSG berakhir menguat, ditopang "menghijaunya" bursa saham Asia

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019