Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo memaparkan sejumlah program pemerintah untuk memperkuat perekonomian bangsa, antara lain peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan infrastruktur.

"Pembangunan infrastruktur akan diteruskan dengan menyambungkan jalan-jalan tol di kawasan pertanian, industri, wisata, sentra nelayan, petani," kata Presiden dalam sambutannya saat acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2019 di Hotel Rafless, Jakarta pada Kamis.

Menurut Presiden, hal selanjutnya yakni melakukan penyederhanaan regulasi dengan tujuan mencapai kecepatan bagi dunia usaha untuk menanamkan modal di Tanah Air.

Baca juga: Presiden maknai nilai "Cast Away" pertahankan kondisi ekonomi bangsa

Selain itu penyederhanaan birokrasi juga menjadi salah satu upaya untuk mencapai kecepatan.

"Agar terjadi kecepatan dalam mengambil keputusan kalau ada perubahan dunia yang cepat. Tapi pelan-pelan dan tidak mengganggu 'income', gaji dari yang dipotong. tidak akan menurunkan pendapatan," ujar Presiden.

Kepala Negara juga berencana menggunakan sistem kecerdasan buatan untuk pengelolaan birokrasi sehingga lebih efisien dan cepat.

Selain itu Presiden juga mendorong transformasi ekonomi untuk memperbaiki defisit neraca perdagangan Indonesia, salah satunya dengan memperkuat pengembangan energi baru dan terbarukan untuk mengurangi impor minyak dan gas.

Impor bahan baku juga mengganggu volatilitas rupiah, dan perlu dikelola lebih baik dengan menyediakan produk subtitusi barang impor, ujar Presiden.

Presiden telah menghadiri pertemuan yang mengangkat tema "Sinergi, Transformasi, Inovasi, Menuju Indonesia Maju". ***1***

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019