New York (ANTARA News) - Setelah dituduh melontarkan pernyataan anti-Semitis di PBB, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad bertemu dengan sebuah kelompok terpinggirkan ultra-religius Yahudi yang berusaha melucuti negara Israel. "Zionisme telah sangat lemah dan, dengan kehendak Tuhan, itu akan hancur segera dan kemudian semua orang Yahudi, Muslim dan Kristen dapat hidup berdampingan secara damai," kata Ahmadinejad di hadapan hampir selusin rabbi dari Neturei Karta International, Rabu. Kelompok tersebut adalah sebuah organisasi kecil anti-Zionis yang menyatakan organisasi itu berpegang teguh pada Taurat, kitab suci umat Yahudi, yang dikatakannya melarang berdirinya negara Yahudi sebelum kedatangan Imam Mahdi. Kelompok itu mendukung kedaulatan rakyat Palestina atas Tanah Suci dan ganti-rugi finansial atas kerugian pada masa lalu. Pendapatnya dipandang tersingkirkan oleh orang Yahudi arus utama (mainsteram) yang mengutuk pidato Ahmadinejad, Selasa, sebagai anti-Semitis, seperti juga tindakan beberapa pemimpin dunia, kelompok hak asasi manusia dan calon presiden AS dari partai Demokrat Barack Obama. Ahmadinejad mencerca para pembunuh Zionis dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum, dan apa yang disebutnya pengaruh Zionis pada lembaga keuangan internasional. Presiden Iran itu mengumandangkan pendapat yang menyalahkan persekongkolan Yahudi dunia atas semua masalah di dunia. Pada pertemuan Rabu dengan kelompok itu, yang juga memiliki nama bahasa Inggris "Jews United Against Zionism", Ahmadinejad mengatakan Zionisme adalah suatu gerakan politik yang mencari harta dan kekuasaan dan merusak Bumi. Hampir selusin rabbi yang memakai jubah hitam Yahudi ultra-Ortodok duduk di sekeliling meja bersama Ahmadinejad dan rombongannya dan berfoto bersama setelah pertemuan di satu hotel Manhattan. "Bahwa kami memiliki kehormatan dan hak istimewa untuk bertemu dengan orang terhormat yang mengerti perbedaan antara Zionisme dan Yudaisme bagi kami adalah suatu kesempatan yang sangat menyenangkan," kata Rabbi senior kelompok tersebut, Moshe Ber Beck, kepada Ahmadinejad, seperti dilaporkan Reuters. Ahmadinejad telah mengatakan Israel mesti dihapuskan dari peta. Ia telah merujuk kepada Holocaust sebagai mitos dan pemerintahnya menyelenggarakan konferensi pada 2006 guna mempertanyakan fakta bahwa kaum Nazi menggunakan kamar gas untuk membunuh 6 juta orang Yahudi dalam Perang Dunia II. Rabbi Yistoel Dovid Weiss, jurubicara kelompok tersebut, mengatakan Ahmadinejad bukan musuh rakyat Yahudi, bahwa beberapa ribu orang Yahudi tinggal di Iran tanpa hukuman dan Presiden Iran itu bukan pembantah Holocaust. Ahmadinejad berbicara mengenai Perang Dunia II secara umum sebagai "salah satu tindakan yang paling menjijikan" dalam sejarah. "Sejumlah kejahatan terjadi terhadap siapa saja," kata Weiss, melalui penerjemah. Ahmadinejad mengakhiri pertemuan tersebut dengan berdoa bersama para raabi itu, dan mengatakan, "Tuhan, tolong gagalkan propaganda yang dilancarkan oleh kaum Zionis, dan biarkan mereka kehilangan harapan, dan berikan kemenangan untuk orang-orang yang patut menerimanya." (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008