"Pemanggilan ini karena melihat dari status mahasiswa, karena statusnya tertulis maka pemanggilan juga kami lakukan secara tertulis," kata Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Pertanian UNS Agung Wibowo, di Solo, Kamis.
Solo (ANTARA) - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memanggil mahasiswa pembuat meme tentang tugas kampus yang dianggap memberatkan mahasiswa.

"Pemanggilan ini karena melihat dari status mahasiswa, karena statusnya tertulis maka pemanggilan juga kami lakukan secara tertulis," kata Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Pertanian UNS Agung Wibowo, di Solo, Kamis.
Baca juga: Dosen UNS ajari warga olah limbah singkong

Ia meminta kepada semua pihak agar tidak menganggap luar biasa langkah pemanggilan tersebut karena upaya tersebut hanya sebagai pengingat dari orang tua kepada anak agar lebih menjaga sikap.

"Seperti hubungan antara bapak dan anak. Anak melakukan hal tidak bagus ya saya minta penjelasan. Ini untuk pembelajaran, bukan hal yang istimewa," katanya.

Mahasiswa bernama Galuh Fatwa Ammi Putri menuliskan status di aplikasi whatsapp seolah menyayangkan kebijakan fakultas yang meminta para mahasiswa membuat laporan praktikum dengan tulis tangan, padahal saat ini sudah memasuki era Revolusi Industri 4.0.

Terkait hal itu, dikatakannya, tidak semua laporan praktikum dibuat dengan cara ketik komputer, tetapi ada sebagian lagi harus ditulis tangan.

"Bahkan nanti mungkin kalau kita masuk ke Revolusi Industri 5.0 tetap sebagian ditulis tangan," katanya lagi.
Baca juga: UNS siapkan kebijakan hadapi era industri 4.0

Ia mengatakan jika mahasiswa ingin melakukan kritik tidak perlu dengan menuliskan status di media sosial, tetapi bisa langsung menyampaikan ke pihak fakultas.

"Sampaikan ke dosen, dekan. Matur (bicarakan, red) dengan baik," katanya.

Sementara itu, mengenai istilah "Fakultas Primitive" yang sempat ditulis oleh mahasiswa tersebut, ia juga menyayangkan karena itu tidak hanya menyinggung Fakultas Pertanian UNS, tetapi juga Fakultas Pertanian perguruan tinggi yang lain.

Disinggung mengenai sanksi yang akan diberikan pihak kampus kepada mahasiswa tersebut, pihaknya belum memberikan kepastian.

"Yang jelas saya mau minta keterangan mahasiswa itu dulu, apakah dia menulis dalam keadaan sadar atau tidak. Kalau sanksi belum kami pikirkan," katanya pula.

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019