Surplus ini akan membantu mengatasi permasalahan defisit neraca perdagangan
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir neraca perdagangan RI pada Oktober 2019 mengalami surplus sebesar 161,3 juta dolar AS dengan nilai ekspor 14,93 miliar dolar AS dan impor 14,77 miliar dolar AS.

"Pada bulan Oktober ini, ekspor kita 14,93 miliar dolar AS, impor kita 14,77 miliar dolar, sehingga kita mengalami surplus 161,3 juta dolar," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Kantor BPS, Jakarta, Jumat.

Ia menyatakan bahwa dengan kondisi surplus ini akan membantu mengatasi permasalahan defisit neraca perdagangan ke depannya.

Baca juga: IHSG menguat jelang rilis neraca perdagangan
Baca juga: Presiden Jokowi paparkan sejumlah upaya tekan defisit perdagangan


Berdasarkan data BPS, surplus 161,3 juta dolar pada Oktober 2019 ini disebabkan oleh surplus sektor nonmigas sebesar 990,5 juta dolar, walaupun migas mengalami defisit 829,2 juta dolar AS.

Untuk angka ekspor, nilai ekspor Indonesia Oktober 2019 mencapai 14,93 miliar dolar atau meningkat 5,92 persen dibandingkan ekspor September 2019. Namun, jika dibandingkan dengan Oktober 2018 turun 2,48 persen.

Dikemukakan Suhariyanto, ekspor nonmigas Oktober 2019 mencapai 14,01 miliar dolar atau naik 5,56 persen dibanding September 2019, sedangkan dibanding Oktober 2018, turun 2,48 persen.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Oktober 2019 mencapai 139,11 miliar dolar atau turun 7,8 persen dibanding periode sama 2018, sementara ekspor nonmigas mencapai 128,76 miliar dolar atau turun 5,82 persen.

Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Oktober 2019 terhadap September 2019 terjadi pada bahan bakar mineral sebesar 144,6 juta dolar (8,24 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bahan bakar mineral sebesar kapal, perahu, dan struktur terapung sebesar 74,1 juta dolar (86,68 persen).

Ekspor nonmigas Oktober 2019 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu 2,77 miliar dolar, disusul Amerika Serikat 1,53 miliar dolar dan Jepang 1,24 miliar dolar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 39,55 persen.

Sedangkan untuk impor, nilai impor Indonesia Oktober 2019 mencapai 14,77 miliar dolar atau naik 3,57 persen dibanding September 2019, namun jika dibandingkan Oktober 2018 turun 16,39 persen.

Impor nonmigas Oktober 2019 mencapai 13,02 miliar dolar atau naik 2,73 persen dibanding September 2019, namun jika dibandingkan Oktober 2018 turun 11,75 persen.

Sedangkan impor nonmigas Oktober 2019 mencapai 1,76 miliar dolar AS atau naik 10,26 persen dibanding September 2019 dan turun 39,82 persen dibandingkan Oktober 2018.

Peningkatan impor nonmigas terbesar Oktober 2019 dibanding September 2019 adalah golongan mesin/peralatan listrik sebesar 122,8 juta dolar (7,26 persen), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan mesin/pesawat mekanik sebesar 109,9 juta dolar (4,65 persen).

Tiga pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Oktober 2019 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai 36,32 miliar dolar (29,46 persen), Jepang 13,28 miliar dolar (10,77 persen), serta Thailand 7,92 miliar dolar (6,42 persen).

Baca juga: September 2019 neraca perdagangan defisit 160 juta dolar AS

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019