tapi sekali lagi optimalisasi kandungan TKDN harus kita optimalkan pada proyek-proyek pemerintah
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar  sektor pariwisata dikembangkan bersamaan dengan upaya menggenjot ekspor untuk memperkuat neraca perdagangan.

Presiden Jokowi dalam rapat terbatas dengan tema penguatan neraca perdagangan di Kantor Presiden Jakarta, Senin, mengatakan fokus pemerintah ke depan adalah bagaimana untuk bisa menekan sekecil mungkin dan mengurangi sedikit mungkin angka defisit yang ada.

“Dan pada saat bersamaan kita bisa memperbesar surplus neraca perdagangan kita, menggenjot ekspor, dan juga pengembangan sektor pariwisata yang mendatangkan devisa,” kata Presiden Jokowi.

Dalam menekan defisit Presiden mengingatkan agar para menteri berkonsentrasi pada langkah-langkah terobosan dalam mengurangi angka impor.

“Baik impor BBM yang menjadi penyumbang defisit terbesar, oleh sebab itu pembangunan kilang harus menjadi prioritas dan lifting produksi minyak di dalam negeri juga harus kita tingkatkan,” kata Presiden Jokowi.

Termasuk, lanjut dia, di dalamnya adalah mengolah energi baru terbarukan seperti B20 untuk segera bisa masuk ke B30 lalu B100 sehingga bisa mengurangi ketergantungan pada impor BBM.

Menurut Presiden Jokowi, investasi yang dilakukan di sektor industri substitusi impor juga harus terus dibuka lebar sehingga barang-barang substitusi impor ini bisa mengganti produk-produk impor.

“Termasuk pengembangan industri pengolahan yang ini bukan hanya menciptakan lapangan kerja, tapi juga memastikan bahwa produk-produk yang dibutuhkan di dalam negeri dan juga diekspor, bisa kita produksi di dalam negeri,” kata Presiden .

Pada kesempatan yang sama, Presiden juga ingin mengingatkan mengenai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada proyek-proyek pemerintah.

“Ini mungkin sudah beberapa bulan tidak kita singgung, tapi sekali lagi optimalisasi kandungan TKDN harus kita optimalkan pada proyek-proyek pemerintah,” ujar Presiden Jokowi.

Di samping itu terkait dengan peningkatan ekspor Presiden meminta agar penyelesaian perjanjian perdagangan segera dituntaskan terutama dengan negara-negara potensial yang menjadi tujuan ekspor.

“Yang kedua juga peningkatan ekspor pada pasar-pasar non-tradisional yang selama ini belum kita perhatikan, terutama di Afrika, Asia Selatan, dan juga di kawasan-kawasan Indo Pasifik,” kata Presiden Jokowi.

Baca juga: Presiden Jokowi minta terobosan promosi perkuat citra pariwisata RI

 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019