Karena kita ini selalu berada pada posisi bencana,
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo telah memilih Dr dr Terawan Agus sebagai Menteri Kesehatan karena menilai salah satunya dari kemampuan manajemen yang baik.

"Saya melihat dr Terawan dalam mengelola RSPAD memiliki kemampuan itu dan beliau juga ketua dokter militer dunia atau ICMM, artinya pengalaman beliau, 'track record' beliau tidak diragukan," kata Jokowi dalam acara diskusi presiden bersama wartawan kepresidenan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis sore.

Menurut presiden, Kementerian Kesehatan memerlukan kepemimpinan yang memahami sejumlah sisi baik itu pengelolaan anggaran maupun pengelolaan personalia.

Baca juga: Dokter Terawan: Saya akan berikan konsultasi meski sudah jadi menteri

Pendistribusian anggaran kesehatan melalui pelayanan juga menjadi salah satu hal yang ditekankan presiden sehingga dia menilai perlu tokoh yang memiliki pengalaman manajemen yang kuat.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu menilai Terawan juga memiliki pengalaman di lapangan dalam melayani masyarakat pasca bencana.

Baca juga: Jadi Menkes, Dokter Terawan akan lepas semua jabatan

"Karena kita ini selalu berada pada posisi bencana, ancaman endemik itu di Indonesia masih ada, dan yang saya lihat waktu beberapa kali saya mengundang, orientasinya adalah preventif, itu yang akan lebih dititikberatkan," jelas presiden.
Presiden Joko Widodo dalam acara diskusi bersama wartawan kepresidenan di Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis (24/10/2019). (Bayu Prasetyo)


Presiden telah memilih Terawan sebagai Menteri Kesehatan dalam Kabinet Indonesia Maju. Jokowi melantik para menterinya pada Rabu (23/10/2019).

Dokter Terawan Agus Putranto adalah dokter kepresidenan yang pernah merawat Ibu Ani Yudhoyono, istri Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Dia juga pernah menjadi Ketua penyelenggara Kongres Ke-41 Dewan Internasional Kedokteran Militer (ICMM) di Bali pada 2015. Lalu saat ini, Terawan tercatat sebagai Ketua Kehormatan di ICMM.

Baca juga: Dokter Terawan "ahli cuci otak" berkemeja putih masuk Istana

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019