Jakarta (ANTARA) -
Sebanyak 400 anggota Asosiasi Pendingin dan Tata Udara (APITU) Indonesia mengaku kewalahan melayani permintaan konsumen selama cuaca panas melanda Jakarta.
 
"Jumlah anggota kami belum ideal, masih banyak kekurangan teknisi. Kita kewalahan juga melayani permintaan user," kata Wakil Ketua Umum APITU Muhamad Ridwan di Jakarta, Rabu.
 
Pihaknya mencatat jumlah permintaan konsumen untuk perawatan pendingin ruangan (AC) selama cuaca panas saat ini meningkat hingga 40 persen.
 
Konsumen tersebut didominasi warga DKI Jakarta, Bekasi dan Depok.

Baca juga: Jakarta diprakirakan masih panas hingga sepekan ke depan
Baca juga: Ini penyebab cuaca panas Jakarta
 
Rata-rata per hari, satu anggota teknisi AC bisa menangani delapan hingga sepuluh permintaan konsumen.

Bahkan sebagian di antaranya terpaksa mengantre giliran pada hari berikutnya karena permintaan yang melonjak.
 
"Di DKI kan ada banyak juga asosiasi lain dan komunitas pendingin lain. Jadi tidak semuanya kita yang menangani. Kecuali mau nunggu sampai hari berikutnya," katanya.
 
Rata-rata permintaan konsumen adalah pengecekan dan perawatan. Sementara yang mengalami kerusakan relatif sedikit.
 
"Kadang user kalau panas akhirnya ada permintaan minimal pengecekan," katanya.
 
Konsumen tersebut berasal dari rumahan maupun perkantoran di Jakarta.
Baca juga: Berita kemarin, dari warga Jakarta kepanasan hingga antisipasi banjir
Baca juga: Damkar ingatkan bahaya steker menumpuk di tengah cuaca panas Jakarta

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019