Jakarta (ANTARA) - Pebulutangkis tunggal putri junior Aisyah Sativa Fatetani mengaku tetap santai dan tidak tegang dalam kesempatan pertamanya mengikuti kejuaraan paling bergengsi di kelas U-19, yaitu World Junior Championships 2019.

Bagi pemain kelahiran Purwokerto, 14 Mei 2002 ini, bermain di World Junior Championships 2019 di Kazan, Rusia, adalah sebuah kesempatan yang harus ia manfaatkan dengan baik.

"Senang sekali rasanya bisa masuk sebagai tim WJC kali ini. Rasanya beda main di WJC dibanding dengan turnamen lain. Tapi saya tidak merasa tegang karena saya mau tampil lepas saja, nothing to lose," kata Aisyah melalui keterangan tertulis PP PBSI di Jakarta, Senin.

Baca juga: Yasnita ingin tampil maksimal di WJC terakhir

Aisyah pada Senin berhasil lolos ke babak kedua setelah mengalahkan Diana Stognija (Latvia) dengan skor 21-6, 21-8.

Pada babak kedua, Aisyah akan berjumpa dengan wakil Jepang, Akari Kurihara.

Terkait dengan pertandingannya besok,  dia ingin mempersiapkan ketahanan yang konsisten dalam menghadapi pemain Jepang yang terkenal ulet.

"Hari ini saya masih penyesuaian lapangan yang agak silau karena lampunya 'nembak' banget. Arah anginnya juga tidak tetap, berubah terus. Tapi saya coba untuk konsisten saja mainnya," kata Aisyah.

Baca juga: Indonesia rebut Piala Suhandinata dari China setelah menang 3-1

Selain Aisyah, ada tiga wakil tunggal putri yang bertanding di babak pertama yaitu Stephanie Widjaja, Yasnita Enggira Setiawan, dan Putri Kusuma Wardani.

Stephanie lolos ke babak kedua setelah mengalahkan wakil Taiwan, Huang Ching Ping dengan skor 17-21, 21-14, 21-7, sedangkan Yasnita juga lolos dengan mengalahkan Meike Versteeg (Belanda) dengan skor 21-12, 21-13.

Sedangkan Putri belum bertanding karena mendapat bye di babak pertama dan langsung melaju ke babak kedua.

Baca juga: Susy apresiasi perjuangan atlet junior hingga sabet gelar juara

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019