New York (ANTARA) - Kurs dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena menguatnya status sebagai salah satu mata uang safe-haven menyusul peluncuran penyelidikan pemakzulan resmi terhadap Presiden AS Donald Trump.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,70 persen menjadi 99,0290 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0943 dolar AS dari 1,1017 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2349 dolar AS dari 1,2495 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,6754 dolar AS dari 0,6799 dolar AS.

Dolar AS dibeli 107,79 yen Jepang, lebih tinggi dari 107,04 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS menguat menjadi 0,9922 franc Swiss dari 0,9855 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3256 dolar Kanada dari 1,3236 dolar Kanada.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi pada Selasa (23/9/2019) mengumumkan inisiasi penyelidikan pemakzulan resmi terhadap Presiden Donald Trump atas pembicaraan telepon kontroversial yang terakhir dengan Presiden Ukraina.

Pelosi menyatakan DPR yang dikuasai Demokrat akan mencari tahu apakah Trump meminta bantuan Ukraina untuk membantu menyelidiki Joe Biden. Biden merupakan mantan wakil Barack Obama yang menjadi salah satu penantang utama Trump dalam Pemilihan Presiden AS 2020 mendatang.

Ketidakpastian politik di Washington ditambah dengan kekhawatiran perlambatan ekonomi global bekerja mendukung greenback karena mata uang tersebut sering dipandang sebagai safe-haven mengingat perannya sebagai mata uang cadangan dunia, para pakar mencatat. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.

Baca juga: Harga emas anjlok 27,9 dolar, tertekan dolar dan ekuitas AS

Baca juga: Akhirnya IHSG ditutup menguat, usai terkoreksi akibat demo mahasiswa

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019