Harare (ANTARA News) - Presiden Zimbabwe Robert Mugabe, Jumat, mengatakan ZANU-PF, yang dipimpinnya, hanya akan terlibat dalam pembicaraan dengan oposisi Gerakan bagi Perubahan Demokratis (MDC) setelah oposisi dan sekutu Baratnya menerima baik hasil pemilihan-ulang presiden 27 Juni. Ketika berpidato di hadapan ribuan pendukung partainya yang memenuhi Bandar Udara Internasional Harare untuk menyambut dia sekembalinya dari Pertemuan Tingkat Tinggi Uni Afrika (AU), yang baru saja berakhir di Mesir, Mugabe mengatakan syarat lain bagi pembicaraan tersebut ialah pencabutan sanksi tidak sah atas Zimbabwe. "Saya adalah Presiden Republik Zimbabwe," kata Mugabe. Ditambahkannya, hanya rakyat Zimbabwe yang memberi suara Jumat sebelumnya dan bukan Inggris atau Amerika memiliki wewenang untuk memberitahu dia cara memerintah negara itu. "Ini adalah kenyataan yang harus diterima baik oleh setiap orang sebelum siapa pun dapat memulai dialog dengan kami. Kami terbuka bagi dialog," katanya, lapor Xinhua. Ia mengatakan masalah tanah juga menjadi faktor utama bagi pembicaraan karena pembaruan belum berubah. "Jika kita sepakat mengenai itu dan menerima baik pemungutan suara 27 Juni, maka kita dapat memasuki dialog dan bergerak maju bersama guna membangun negara kita tercinta," kata Mugabe. Komentar Mugabe disampaikan setelah Inggris dan Amerika mendesak masyarakat internasional untuk mengakui pemilihan umum 29 Maret dan bukan hasil pemulihan-ulang 27 Juni. Pemimpin MDC Morgan Tsvangirai unggul dalam pengumpulan suara, diikuti oleh Mugabe, dalam pemilihan presiden 29 Maret. Tsvangirai mundur dari proses pemilihan umum hanya beberapa hari sebelum pemungutan suara-ulang diselenggarakan, dan mengatakan itu dilakukan terutama karena pendukungnya terus diserang oleh pendukung Mugabe. Mugabe diambil sumpahnya pada Ahad untuk masa jabatan baru presiden, segera setelah Komisi Pemilihan Umum Zimbabwe mengumumkan bahwa ia adalah pemenang dalam pemilihan de-fakto satu calon. Lalu ia pergi ke Mesir untuk menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi Uni Afrika, yang mensahkan resolusi untuk mendukung pembentukan pemerintah persatuan di Zimbabwe melalui dialog. Resolusi itu mendorong kedua pihak agar melaksanakan janji untuk memulai dialog guna mendorong perdamaian dan kestabilan.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008