Presiden sudah meminta kepada setiap kepala daerah, Kapolri dan Panglima TNI untuk bisa bekerja ekstra untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah di Indonesia.
Pontianak (ANTARA) - Presiden RI, Joko Widodo meminta masyarakat yang ada di Kalimantan Barat bisa menjaga lahannya masing-masing agar tidak terbakar, apalagi dibakar dengan sengaja.

"Ini saya sampaikan kepada masyarakat penerima sertifikat lahan, baik program PTSL, program Redistribusi atau program TORA untuk bisa menjaga lahannya dan jangan sampai dibakar karena dampaknya jelas tidak baik bagi kita semua," kata Jokowi, usai menyerahkan secara simbolis sertifikat lahan kepada 3.000 masyarakat Kalbar, di Pontianak, Kamis.

Menurutnya, sebagai Presiden dirinya sudah meminta kepada setiap kepala daerah, Kapolri dan Panglima TNI untuk bisa bekerja ekstra untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah di Indonesia.

Jokowi juga sudah meminta kepada kementerian terkait untuk menindak tegas perusahaan yang kedapatan membakar lahan.

"Tadi saya diberitahu Pak Gubernur Kalbar bahwa ada 97 perusahaan di Kalbar yang membakar lahan dan saya minta ini untuk ditindak tegas karena dari 97 perusahaan itu, 19 di antaranya lahannya sudah disegel dan ini merupakan tindakan tegas kita untuk mencegah kembali terjadi kebakaran hutan dan lahan," ujarrnya pula.
Baca juga: Jokowi minta masyarakat Kalbar gali potensi perkebunan

Sebelumnya, Gubernur Kalbar, Sutarmidji menegaskan bahwa pihaknya tidak main-main dan akan memberikan sanksi tegas kepada perusahaan yang membakar lahan, mengingat titik api dari karhutla bisa dipantau melalui satelit.
Baca juga: Presiden serahkan sertifikat TORA dan SK Hutan Adat di Kalbar

Sutarmidji menambahkan, tindakan tegas itu akan terus ia lakukan terhadap siapa saja yang bertanggung jawab atas kebakaran hutan dan lahan tersebut.

"Sepanjang yang menjadi kewenangan gubernur saya akan lakukan tindakan tegas. Jangan dipikir kalau sudah hujan lalu kita berhenti, tentu tidak. Saya akan tetap minta usut semua itu (kasus kebakaran hutan dan lahan) siapa yang punya dan yang bertanggung jawab atas karhutla itu," katanya pula.

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019