Jakarta (ANTARA News) - Pendiri sekaligus pemilik Microsof Corporation, Bill Gates mengatakan, Indonesia merupakan pasar potensial bagi berbagai jenis industri, termasuk TI. Ia juga menyampaikan rasa simpatinya kepada pemerintah Indonesia yang telah berupaya membantu perkembangan pendidikan teknologi dan informasi (TI) di sekolah-sekolah di Indonesia. "Indonesia merupakan pasar potensial dan semua jenis industri, termasuk TI, memiliki peluang baik di sini" kata Bill Gates, saat memberikan kuliah umum bertajuk "Second Digital Decade", di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jumat. Simpati Bill Gates, terjawab setelah salah satu peserta kuliah umum yang berasal dari Universitas Indonesia menanyakan seputar masihkah para pelajar di Indonesia terhubung dengan IT, termasuk kemungkinan memberikan program-program pendidikan berbasis IT melalui kerjasama pengadaan perangkat komputer oleh Microsoft. "Semua anak (pelajar) harus menyelesaikan pendidikan, untuk itu perlu semua pihak termasuk pemerintahan anda, harus turun tangan untuk itu," kata Bill, yang disambut tepuk tangan hadirin yang berjumlah sekitar 2.500 orang. Sebelum Bill Gates memberikan pidatonya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan sambutan terlebih dahulu atas kedatangan dan kesediaan salah satu orang terkaya di dunia ke Indonesia. "Ini merupakan kunjungan balasan ketika saya berkunjung ke markas Microsoft pada waktu lalu," kata Presiden dalam sambutannya. Pada kesempatan itu, Presiden menjelaskan sebagai negara berkembang Indonesia penting memajukan informasi, komunikasi dan telekomunikasi (ICT) sebagai salah satu alat mengentaskan kemiskinan. Bill Gates yang berbicara sekitar 45 menit menjelaskan seputar perkembangan industri informasi berbasis TI, seperti mulai dari perkembangan piranti lunak, piranti keras dan tahapan-tahapan industri komputer. Jika pada 1996 jumlah komputer di seluruh dunia mencapai 241 juta dan saat ini telah berjumlah sekitar 1,1 miliar. Demikian juga dengan akses internet, jika pada 1996 tercatat satu juta orang terkoneksi internet, saat ini mencapai 264 juta. Untuk itu, ujar pria yang menikah dengan Melinda French Gates pada 1 Januari 1994 ini, perlu piranti lunak berkualitas tinggi dalam menyediakan perangkat komputer yang berkualitas tinggi pula. "Teknologi itu merupakan suatu keajaiban dunia, karena mempengaruhi kehidupan manusia di masa depan. Dengan komputer banyak hal yang bisa dikerjakan," kata pria kelahiran 28 Oktober 1955 itu. "Sepuluh tahun belakangan, perangkat komputer sudah lebih banyak dimiliki individu-individu untuk kepentingan riset-riset seperti pendikan, kesehatan, jaringan sosial, e-government, tidak lagi hanya dimiliki perusahaan-perusahaan," katanya. Perkembangan piranti lunak Meski panjang lebar menerangkan pentingnya perangkat komputer, Bill Gates merasa perlu menjelaskan bahwa piranti lunak merupakan salah satu komponen utama dalam komputer. "Pengembangan piranti lunak merupakan terpenting dari segala teknologi. Lihat saja piranti lunak dalam telepon seluler tidak lagi hanya untuk suara, tetapi sudah lebih canggih dan interaktif," katanya. Kemajuan piranti lunak tentu memungkinkan proses penggunaan energi dan sumber daya menjadi lebih efisien. Namun, seakan untuk menjaga eksistensi Microsoft yang dibangunnya sekitar 31 tahun lalu itu dan mengajak mengurangi pembajakan piranti lunak khusunya Microsoft, Bill Gates menjelaskan pentingnya pengembangan platform piranti lunak. "Piranti lunak "proprietary" masih lebih baik dari open source (piranti lunak terbuka)," kata Bill yang tidak menuntaskan kuliahnya di Harvard University itu. Bill Gates yang mengenakan kemeja batik, sempat juga memberkan penjelasan tentang pengembangn piranti lunak Microsoft, yaitu software astronomi, melalui tayangan video digital. Dalam tayangan yang menggambarkan kehidupan di angkasa luar itu, juga diberi komentar seorang anak kecil betapa dengan piranti tersebut dapat melihat atmosfir angkasa luar. Di bagian lain, Mendag Mari Pangestu sebagai pemandu acara kuliah umum memberikan kesempatan kepada para peserta kuliah umum mengajukan lima pertanyaan. Pertanyaan seputar masih mahalnya piranti lunak Microsoft, antisipasi pembajakan, dan permintaan agar pendidikan di tanah air terjangkau IT, dijawab tuntas oleh Bill Gates, meskipun pada beberapa jawabannya masih bersifat normatif. Namun tepuk tangan peserta kuliah umum sempat menggema panjang ketika Bill Gates menerima dan berjabat tangan serta berpose dengan mahasiswa ITB yang tergabung dalam Tim Aksara, yang merupakan pemenang Microsoft Imagine Cup tingkat dunia di Korea pada 2007. Tim yang tediri atas empat orang (tiga pria dan satu wanita) mengembangkan peranti lunak yang diberi tajuk ABC, yang mampu menggantikan peran seorang guru pengajar buta huruf, termasuk mengembangkan sofware "game" bercirikan Indonesia. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008