(Antara) - Sebagian pihak yang terlibat pada aksi 212 pada 2016 silam menilai tidak ada urgensi untuk menggelar acara reuni, sebab kegiatan solidaritas tersebut sudah dianggap rampung. Selain itu, kegiatan dengan mengumpulkan massa tersebut dikhawatirkan mudah di manfaatkan untuk kepentingan politik jelang pilpres 2019 mendatang.
Waspadai Reuni 212 ditunggangi Hizbut Tahrir
1 Desember 2018 19:57 WIB
This browser does not support the video element.
Tags: