Epidemiolog sebut sekolah tatap muka pada 2021 masih berisiko
14 Desember 2020 19:09 WIB
This browser does not support the video element.
ANTARA - Pemerintah telah memberi lampu hijau untuk kegiatan belajar dan mengajar (KBM) secara tatap muka mulai tahun depan. Namun, peneliti epidemiologi Griffith University, Australia, Dicky Budiman menyebut pembukaan kembali sekolah sangat berisiko. Sebab, angka positivity rate di rata-rata daerah di Indonesia belum ada yang mencapai 5-8 persen, sehingga membuat pandemi COVID-19 belum dapat dikendalikan. (Afra Augesti/Andi Bagasela/Nusantara Mulkan)
Tags: