Sri Mulyani ungkap alasan defisit RAPBN 2021 ditetapkan 5,2%
28 Juli 2020 14:03 WIB
This browser does not support the video element.
ANTARA - Dalam sidang kabinet, Selasa (28/7), Presiden Joko Widodo memutuskan akan memperlebar defisit Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2021 menjadi 5,2 persen dari produk domestik bruto (PDB). Keputusan itu, seperti dijelaskan Menteri Keuangan Sri Mulyani, dilakukan untuk memulihkan ekonomi nasional tahun depan. (Nabila Charisty/BPMI/Soni Namura/Nusantara Mulkan)
Tags: