Bank Mandiri dorong nasabah migrasi ke investasi lokal
8 Agustus 2019 04:16 WIB
Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi saat diwawancarai wartawan di sela acara temu nasabah Bank Mandiri bertema Beyond Wealth 2019 di Ballroom The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (7/8/2019). (ANTARA/Sugiharto Purnama)
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Mandiri (persero) Tbk mendorong para nasabahnya untuk migrasi ke investasi lokal sebagai upaya mendorong laju pertumbuhan ekonomi nasional.
"Peran bank yang mengelola Wealth Management Banking ini memang harus memberikan edukasi kepada nasabah-nasabah untuk mulai berani mengalihkan depositonya ke investasi," kata Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi dalam acara temu nasabah bertema Beyond Wealth 2019 di Jakarta, Rabu.
Hery menjelaskan bahwa produk investasi lokal saat ini cukup beragam mulai dari surat berharga negara (SBN), obligasi negara retail (ORI), sukuk retail hingga reksa dana.
Investasi lokal dinilai lebih efektif dan produktif dalam pembiayaan pembangunan nasional, selain itu dikatakan lebih menguntungkan untuk jangka panjang.
"Investasi bermacam-macam ada yang risiko tinggi, risiko sedang, dan risiko rendah. Ini memberikan peluang yang lebih baik ketimbang dana, kalau suku bunga deposito atau tabungan terbatas," ungkapnya.
Baca juga: Bank Mandiri fokus garap dana kelolaan nasabah kaya
Hery menyampaikan, wealth management group Bank Mandiri mengelola lebih dari 55.000 nasabah private dan prioritas dengan didukung 63 outlet yang tersebar di 12 wilayah di Indonesia. Dana kelolaan mencapai Rp205,3 triliun meningkat 6,75 persen ketimbang akhir Juni 2018.
Upaya mendukung pengelolaan dana nasabah kaya tersebut, Bank Mandiri akan mengembangkan digital wealth platform berbasis dalam jaringan (online) yang direncanakan meluncur pada 2020.
"Platform digital itu bertujuan untuk memudahkan nasabah saat melakukan transaksi online membeli produk-produk investasi, seperti reksadana dan obligasi retail," tuturnya.
Bank plat merah ini juga bekerja sama dengan lembaga keuangan asal Swiss yang mempunyai keunggulan bidang private dan investment banking. Kerja sama itu dilakukan untuk menyediakan produk investasi offshore kepada para nasabah kaya Indonesia yang menetap di Singapura.
Baca juga: Bank Mandiri paparkan prospek bisnis revolusi industri 4.0
"Peran bank yang mengelola Wealth Management Banking ini memang harus memberikan edukasi kepada nasabah-nasabah untuk mulai berani mengalihkan depositonya ke investasi," kata Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi dalam acara temu nasabah bertema Beyond Wealth 2019 di Jakarta, Rabu.
Hery menjelaskan bahwa produk investasi lokal saat ini cukup beragam mulai dari surat berharga negara (SBN), obligasi negara retail (ORI), sukuk retail hingga reksa dana.
Investasi lokal dinilai lebih efektif dan produktif dalam pembiayaan pembangunan nasional, selain itu dikatakan lebih menguntungkan untuk jangka panjang.
"Investasi bermacam-macam ada yang risiko tinggi, risiko sedang, dan risiko rendah. Ini memberikan peluang yang lebih baik ketimbang dana, kalau suku bunga deposito atau tabungan terbatas," ungkapnya.
Baca juga: Bank Mandiri fokus garap dana kelolaan nasabah kaya
Hery menyampaikan, wealth management group Bank Mandiri mengelola lebih dari 55.000 nasabah private dan prioritas dengan didukung 63 outlet yang tersebar di 12 wilayah di Indonesia. Dana kelolaan mencapai Rp205,3 triliun meningkat 6,75 persen ketimbang akhir Juni 2018.
Upaya mendukung pengelolaan dana nasabah kaya tersebut, Bank Mandiri akan mengembangkan digital wealth platform berbasis dalam jaringan (online) yang direncanakan meluncur pada 2020.
"Platform digital itu bertujuan untuk memudahkan nasabah saat melakukan transaksi online membeli produk-produk investasi, seperti reksadana dan obligasi retail," tuturnya.
Bank plat merah ini juga bekerja sama dengan lembaga keuangan asal Swiss yang mempunyai keunggulan bidang private dan investment banking. Kerja sama itu dilakukan untuk menyediakan produk investasi offshore kepada para nasabah kaya Indonesia yang menetap di Singapura.
Baca juga: Bank Mandiri paparkan prospek bisnis revolusi industri 4.0
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: