Alasan Angga Dwimas Sasongko tertarik bikin film "NKCTHI"
7 Agustus 2019 21:36 WIB
Sutradara Angga Dwimas Sasongko ditemui dalam jumpa pers film "NKCTHI" di kantor Visinema Pictures, Jakarta, Rabu (7/8/2019) (ANTARA News/Maria Cicilia Galuh)
Jakarta (ANTARA) - Setelah dua tahun lebih tidak menggarap film, sutradara Angga Dwimas Sasongko akhirnya kembali berkarya dengan menghadirkan "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini" (NKCTHI), film yang menurutnya spesial karena harus melewati proses kreatif yang luar biasa.
"Lumayan panjang jaraknya karena waktu saya buat jagain Visinema, karena kita ingin ini jadi platform bukan wadah buat Angga aja tapi buat semua orang," ujar Angga ditemui dalam jumpa pers film "NKCTHI" di Jakarta, Rabu.
"Satu yang bikin saya tertarik buat ngerjain proyek ini, karena saya enggak pernah punya proses kreatif kayak NKCTHI," lanjutnya.
Sutradara "Wiro Sableng" itu lantas bercerita tentang pengalamannya untuk mendapatkan inspirasi membuat film, misalnya "Surat dari Praha" yang idenya datang ketika dia masih menjalani sekolah di Praha.
Baca juga: Novel "NKCTHI" akan diangkat jadi film
Begitu juga dengan film "Cahaya dari Timur" yang bermula saat Angga melakukan perjalanan ke Maluku dan naik ojek di sana.
"Pengalaman nemenin Anggia (istri Angga) lahiran, membawa saya pada film "Bukaan 8". Tapi ini (NKCTHI) dari yang observasi personal, sekarang ada platform di mana ada begitu banyak orang bertukar cerita di situ," jelas Angga.
Bagi Angga, pengalaman seperti itu adalah hal yang baru. Bersama timnya, mereka menyeleksi berbagai cerita yang ada di akun @NKCTHI dan merangkumnya menjadi satu-kesatuan film.
"Dalam membuat film ini mungkin bagaimana dalam mentransfer apa yang ada di buku jadi satu-kesatuan film. Nyatuin semuanya itu jadi satu hal yang cukup menantang," kata Angga.
"Setelah kita tabulasi 6.000 cerita lebih, problem yang lebih banyak bukan percintaan tapi hubungan anak dan orang tua, makanya ini drama keluarga. Lumayan proses tabulasinya, kita harus ambil screen capture dan ditulis ulang satu-satu lagi," tambahnya.
Baca juga: Chicco Jerikho dan Putri Marino deg-degan main film bareng
"Lumayan panjang jaraknya karena waktu saya buat jagain Visinema, karena kita ingin ini jadi platform bukan wadah buat Angga aja tapi buat semua orang," ujar Angga ditemui dalam jumpa pers film "NKCTHI" di Jakarta, Rabu.
"Satu yang bikin saya tertarik buat ngerjain proyek ini, karena saya enggak pernah punya proses kreatif kayak NKCTHI," lanjutnya.
Sutradara "Wiro Sableng" itu lantas bercerita tentang pengalamannya untuk mendapatkan inspirasi membuat film, misalnya "Surat dari Praha" yang idenya datang ketika dia masih menjalani sekolah di Praha.
Baca juga: Novel "NKCTHI" akan diangkat jadi film
Begitu juga dengan film "Cahaya dari Timur" yang bermula saat Angga melakukan perjalanan ke Maluku dan naik ojek di sana.
"Pengalaman nemenin Anggia (istri Angga) lahiran, membawa saya pada film "Bukaan 8". Tapi ini (NKCTHI) dari yang observasi personal, sekarang ada platform di mana ada begitu banyak orang bertukar cerita di situ," jelas Angga.
Bagi Angga, pengalaman seperti itu adalah hal yang baru. Bersama timnya, mereka menyeleksi berbagai cerita yang ada di akun @NKCTHI dan merangkumnya menjadi satu-kesatuan film.
"Dalam membuat film ini mungkin bagaimana dalam mentransfer apa yang ada di buku jadi satu-kesatuan film. Nyatuin semuanya itu jadi satu hal yang cukup menantang," kata Angga.
"Setelah kita tabulasi 6.000 cerita lebih, problem yang lebih banyak bukan percintaan tapi hubungan anak dan orang tua, makanya ini drama keluarga. Lumayan proses tabulasinya, kita harus ambil screen capture dan ditulis ulang satu-satu lagi," tambahnya.
Baca juga: Chicco Jerikho dan Putri Marino deg-degan main film bareng
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019
Tags: