Kasus stunting di Garut ditemukan bertambah
7 Agustus 2019 20:02 WIB
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman (kanan) berdialog dengan warga yang membawa anak saat kunjungan ke Puskesmas Maroko, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. (Dok Foto Diskominfo Garut)
Garut (ANTARA) - Wakil Bupati Garut, Jawa Barat, Helmi Budiman menyatakan kasus stunting tersebar di 10 desa, dan ditemukan bertambah sehingga menjadi perhatian pemerintah daerah untuk menelusuri penyebab meningkatnya kasus tersebut.
"Anehnya tahun ini malah meningkat lagi, sedang dicari penyebab kenapa bisa naik lagi," kata Helmi Budiman kepada wartawan di Garut, Rabu.
Ia menuturkan, sejak 2017 kasus stunting atau gagalnya pertumbuhan anak di 10 desa sudah mendapatkan penanganan serius dari pemerintah dengan menyiapkan asupan gizi bagi-anak-anak.
Baca juga: Pemerintah kampanye lintas sektor cegah stunting
Salah satunya di Desa Simpang, Kecamatan Cibalong, kata dia, dilaporkan pada 2017 sebanyak 41 anak masuk kategori stunting, kemudian pada 2018 jumlahnya menurun menjadi 12 anak.
"Kami terus monitor perkembangan soal stunting ini, seperti di Desa Simpang terjadi penurunan," katanya.
Namun hasil penelusuran tahun 2019, kata Helmi, kasus stunting menjadi bertambah dari 12 anak menjadi 18 anak sehingga menjadi perhatian pemerintah daerah untuk mengetahui penyebabnya di desa itu.
Anak di Desa Simpang itu, kata dia, tercatat sebanyak 355 anak, penderita stunting hanya sebagian kecil 5,07 persen, atau masih dalam batas normal, namun tetap menjadi perhatian pemerintah untuk ditangani.
"Meski dalam batas normal, tapi tetap menjadi perhatian Pemkab Garut untuk ditangani," katanya.
Ia menambahkan, Pemkab Garut telah melakukan riset kesehatan dasar di 10 desa yang ditemukan ada kasus stunting yakni Desa Simpang di Kecamatan Cibalong, Desa Pasirlangu dan Jayamekar di Kecamatan Pakejeng, Desa Girimukti dan Karangsewu, Desa/Kecamatan Leuwigoong.
Selanjutnya kasus stunting di Desa Lembang di Kecamatan Leles, Desa Padamukti di Kecamatan Sukaresmi, Desa Sukarasa di Kecamatan Malangbong, dan Desa Wanakerta di Kecamatan Cibatu.
Pemkab Garut, kata Helmi, terus melakukan upaya menekan angka kasus stunting pada anak karena jika dibiarkan khawatir mengganggu pada pertumbuhan otak anak.
"Kami berikan asupan gizi agar anak tetap terpenuhi gizinya, program mengatasi kasus stunting ini akan terus dilakukan dengan keliling ke setiap desa," katanya.
Baca juga: Pakar: Susu formula bukan solusi atasi stunting
Baca juga: Saatnya memutus rantai kekerdilan
"Anehnya tahun ini malah meningkat lagi, sedang dicari penyebab kenapa bisa naik lagi," kata Helmi Budiman kepada wartawan di Garut, Rabu.
Ia menuturkan, sejak 2017 kasus stunting atau gagalnya pertumbuhan anak di 10 desa sudah mendapatkan penanganan serius dari pemerintah dengan menyiapkan asupan gizi bagi-anak-anak.
Baca juga: Pemerintah kampanye lintas sektor cegah stunting
Salah satunya di Desa Simpang, Kecamatan Cibalong, kata dia, dilaporkan pada 2017 sebanyak 41 anak masuk kategori stunting, kemudian pada 2018 jumlahnya menurun menjadi 12 anak.
"Kami terus monitor perkembangan soal stunting ini, seperti di Desa Simpang terjadi penurunan," katanya.
Namun hasil penelusuran tahun 2019, kata Helmi, kasus stunting menjadi bertambah dari 12 anak menjadi 18 anak sehingga menjadi perhatian pemerintah daerah untuk mengetahui penyebabnya di desa itu.
Anak di Desa Simpang itu, kata dia, tercatat sebanyak 355 anak, penderita stunting hanya sebagian kecil 5,07 persen, atau masih dalam batas normal, namun tetap menjadi perhatian pemerintah untuk ditangani.
"Meski dalam batas normal, tapi tetap menjadi perhatian Pemkab Garut untuk ditangani," katanya.
Ia menambahkan, Pemkab Garut telah melakukan riset kesehatan dasar di 10 desa yang ditemukan ada kasus stunting yakni Desa Simpang di Kecamatan Cibalong, Desa Pasirlangu dan Jayamekar di Kecamatan Pakejeng, Desa Girimukti dan Karangsewu, Desa/Kecamatan Leuwigoong.
Selanjutnya kasus stunting di Desa Lembang di Kecamatan Leles, Desa Padamukti di Kecamatan Sukaresmi, Desa Sukarasa di Kecamatan Malangbong, dan Desa Wanakerta di Kecamatan Cibatu.
Pemkab Garut, kata Helmi, terus melakukan upaya menekan angka kasus stunting pada anak karena jika dibiarkan khawatir mengganggu pada pertumbuhan otak anak.
"Kami berikan asupan gizi agar anak tetap terpenuhi gizinya, program mengatasi kasus stunting ini akan terus dilakukan dengan keliling ke setiap desa," katanya.
Baca juga: Pakar: Susu formula bukan solusi atasi stunting
Baca juga: Saatnya memutus rantai kekerdilan
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019
Tags: