FIK UI bantu atasi kesehatan jiwa warga Pandeglang Banten
7 Agustus 2019 15:54 WIB
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat (Pengmas) melakukan Promosi Kesehatan Jiwa Masyarakat dengan Penyakit Kronis di Pandeglang, Banten. (Megapolitan.Antaranews.Com/humas UI)
Depok (ANTARA) - Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat melakukan Promosi Kesehatan Jiwa Masyarakat dengan Penyakit Kronis yang dilakukan di tiga desa yaitu desa Banyubiru, desa Sukarame, dan kecamatan Sumber Jaya kabupaten Pandeglang, Banten.
"Kegiatan Pengmas ini didasarkan atas tingginya angka gangguan jiwa di Provinsi Banten sesuai dengan data Riskesdas 2018 tentang kesehatan jiwa tahun 2018," kata Pengabdi Masyarakat FIK UI Ice Yulia dalam keterangan tertulisnya, Rabu.
Data tersebut menyebutkan angka kejadian gangguan mental emosional di Provinsi Banten mencapai 14 persen, Gangguan jiwa berat adalah 0,57persen, dan Depresi 8,7 persen.
Ice Yulia menuturkan berdasarkan hasil survei pada daerah Banyubiru didapatkan masalah kesehatan tertinggi adalah penyakit kronis, dengan hipertensi mencapai 50 orang, diabetes melitus 30 orang, dan gangguan jiwa berat 2 orang.
Baca juga: Rasa Sejiwa terobosan layanan kesehatan bagi pasien jiwa di Padang
Masalah psikososial yang sering menyertai penyakit kronis adalah kecemasan dan depresi. Efek dari kecemasan dan depresi akibat penyakit kronis adalah potensi tindakan bunuh diri.
Peduli akan kondisi tersebut, kami turun langsung ke wilayah Pandeglang, terkhusus daerah ini juga terkena dampak langsung bencana Tsunami pada 22 Desember 2018 lalu, sehingga diharapkan kegiatan Pengmas kami memberikan upaya penanganan yang efektif, terutama pada masyarakat dengan masalah penyakit kronis agar tidak mengalami masalah kejiwaan lebih lanjut.
Program Promosi kesehatan jiwa ini digagas oleh Ns. Giur Hargiana, M.Kep., Sp.Kep.J; Ns. Ice Yulia Wardani,.M.Kep.,Sp.Kep.J; Ns. Poppy Fitriyani, M.Kep., Sp.Kep.Kom beserta mahasiswa program magister peminatan keperawatan jiwa FIK UI.
Rangkaian kegiatan yang dijalankan antara lain deteksi dini masalah kesehatan jiwa pada masyarakat dan pelatihan kader untuk deteksi dini masalah kesehatan jiwa keluarga menggunakan SRQ (Self-reported questionnaire) dan formulir Indikator Keluarga Sehat (IKS) serta pelatihan teknik manajemen stres kepada kader dan masyarakat untuk mengurangi dampak psikologis dari penyakit kronis.
Tim Pengmas FIK UI melibatkan para kader untuk dilatih agar dapat menjadi agent of change serta meneruskan aksi yang telah digagas oleh para dosen keperawatan UI.
Jumlah kader yang mengikuti kegiatan ini dari desa Sukarame sebanyak 14 orang dan Banyubiru 13 orang.
Peserta pelatihan menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat positif dimana kader dapat mengetahui pendekatan untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan jiwa pada masyarakat dengan penyakit kronis.
Selain itu, para kader juga berharap melalui kegiatan ini kader dapat membantu dalam mengubah perilaku masyarakat untuk lebih sadar dengan pentingnya kesehatan jiwa terutama pada masyarakat dengan penyakit kronis. UI promosikan kesehatan jiwa di Pandeglang Banten
Baca juga: Komunitas Sahitya: stop stigma orang dengan gangguan jiwa
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat (Pengmas) melakukan Promosi Kesehatan Jiwa Masyarakat dengan Penyakit Kronis yang dilakukan di tiga desa yaitu desa Banyubiru, desa Sukarame, dan kecamatan Sumber Jaya kabupaten Pandeglang, Banten.
"Kegiatan Pengmas ini didasarkan atas tingginya angka gangguan jiwa di Provinsi Banten sesuai dengan data Riskesdas 2018 tentang kesehatan jiwa tahun 2018," kata Pengabdi Masyarakat FIK UI Ice Yulia dalam keterangan tertulisnya, Rabu.
Data tersebut menyebutkan angka kejadian gangguan mental emosional di Provinsi Banten mencapai 14 persen, Gangguan jiwa berat adalah 0,57persen, dan Depresi 8,7 persen.
Ice Yulia menuturkan berdasarkan hasil survei pada daerah Banyubiru didapatkan masalah kesehatan tertinggi adalah penyakit kronis, dengan hipertensi mencapai 50 orang, diabetes melitus 30 orang, dan gangguan jiwa berat 2 orang.
Masalah psikososial yang sering menyertai penyakit kronis adalah kecemasan dan depresi. Efek dari kecemasan dan depresi akibat penyakit kronis adalah potensi tindakan bunuh diri.
Peduli akan kondisi tersebut, kami turun langsung ke wilayah Pandeglang, terkhusus daerah ini juga terkena dampak langsung bencana Tsunami pada 22 Desember 2018 lalu, sehingga diharapkan kegiatan Pengmas kami memberikan upaya penanganan yang efektif, terutama pada masyarakat dengan masalah penyakit kronis agar tidak mengalami masalah kejiwaan lebih lanjut.
Program Promosi kesehatan jiwa ini digagas oleh Ns. Giur Hargiana, M.Kep., Sp.Kep.J; Ns. Ice Yulia Wardani,.M.Kep.,Sp.Kep.J; Ns. Poppy Fitriyani, M.Kep., Sp.Kep.Kom beserta mahasiswa program magister peminatan keperawatan jiwa FIK UI.
Rangkaian kegiatan yang dijalankan antara lain deteksi dini masalah kesehatan jiwa pada masyarakat dan pelatihan kader untuk deteksi dini masalah kesehatan jiwa keluarga menggunakan SRQ (Self-reported questionnaire) dan formulir Indikator Keluarga Sehat (IKS) serta pelatihan teknik manajemen stres kepada kader dan masyarakat untuk mengurangi dampak psikologis dari penyakit kronis.
Tim Pengmas FIK UI melibatkan para kader untuk dilatih agar dapat menjadi agent of change serta meneruskan aksi yang telah digagas oleh para dosen keperawatan UI.
Jumlah kader yang mengikuti kegiatan ini dari desa Sukarame sebanyak 14 orang dan Banyubiru 13 orang.
Peserta pelatihan menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat positif dimana kader dapat mengetahui pendekatan untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan jiwa pada masyarakat dengan penyakit kronis.
Selain itu, para kader juga berharap melalui kegiatan ini kader dapat membantu dalam mengubah perilaku masyarakat untuk lebih sadar dengan pentingnya kesehatan jiwa terutama pada masyarakat dengan penyakit kronis.
Baca juga: 6.753 warga Yogyakarta mengalami masalah kesehatan jiwa
"Kegiatan Pengmas ini didasarkan atas tingginya angka gangguan jiwa di Provinsi Banten sesuai dengan data Riskesdas 2018 tentang kesehatan jiwa tahun 2018," kata Pengabdi Masyarakat FIK UI Ice Yulia dalam keterangan tertulisnya, Rabu.
Data tersebut menyebutkan angka kejadian gangguan mental emosional di Provinsi Banten mencapai 14 persen, Gangguan jiwa berat adalah 0,57persen, dan Depresi 8,7 persen.
Ice Yulia menuturkan berdasarkan hasil survei pada daerah Banyubiru didapatkan masalah kesehatan tertinggi adalah penyakit kronis, dengan hipertensi mencapai 50 orang, diabetes melitus 30 orang, dan gangguan jiwa berat 2 orang.
Baca juga: Rasa Sejiwa terobosan layanan kesehatan bagi pasien jiwa di Padang
Masalah psikososial yang sering menyertai penyakit kronis adalah kecemasan dan depresi. Efek dari kecemasan dan depresi akibat penyakit kronis adalah potensi tindakan bunuh diri.
Peduli akan kondisi tersebut, kami turun langsung ke wilayah Pandeglang, terkhusus daerah ini juga terkena dampak langsung bencana Tsunami pada 22 Desember 2018 lalu, sehingga diharapkan kegiatan Pengmas kami memberikan upaya penanganan yang efektif, terutama pada masyarakat dengan masalah penyakit kronis agar tidak mengalami masalah kejiwaan lebih lanjut.
Program Promosi kesehatan jiwa ini digagas oleh Ns. Giur Hargiana, M.Kep., Sp.Kep.J; Ns. Ice Yulia Wardani,.M.Kep.,Sp.Kep.J; Ns. Poppy Fitriyani, M.Kep., Sp.Kep.Kom beserta mahasiswa program magister peminatan keperawatan jiwa FIK UI.
Rangkaian kegiatan yang dijalankan antara lain deteksi dini masalah kesehatan jiwa pada masyarakat dan pelatihan kader untuk deteksi dini masalah kesehatan jiwa keluarga menggunakan SRQ (Self-reported questionnaire) dan formulir Indikator Keluarga Sehat (IKS) serta pelatihan teknik manajemen stres kepada kader dan masyarakat untuk mengurangi dampak psikologis dari penyakit kronis.
Tim Pengmas FIK UI melibatkan para kader untuk dilatih agar dapat menjadi agent of change serta meneruskan aksi yang telah digagas oleh para dosen keperawatan UI.
Jumlah kader yang mengikuti kegiatan ini dari desa Sukarame sebanyak 14 orang dan Banyubiru 13 orang.
Peserta pelatihan menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat positif dimana kader dapat mengetahui pendekatan untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan jiwa pada masyarakat dengan penyakit kronis.
Selain itu, para kader juga berharap melalui kegiatan ini kader dapat membantu dalam mengubah perilaku masyarakat untuk lebih sadar dengan pentingnya kesehatan jiwa terutama pada masyarakat dengan penyakit kronis. UI promosikan kesehatan jiwa di Pandeglang Banten
Baca juga: Komunitas Sahitya: stop stigma orang dengan gangguan jiwa
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat (Pengmas) melakukan Promosi Kesehatan Jiwa Masyarakat dengan Penyakit Kronis yang dilakukan di tiga desa yaitu desa Banyubiru, desa Sukarame, dan kecamatan Sumber Jaya kabupaten Pandeglang, Banten.
"Kegiatan Pengmas ini didasarkan atas tingginya angka gangguan jiwa di Provinsi Banten sesuai dengan data Riskesdas 2018 tentang kesehatan jiwa tahun 2018," kata Pengabdi Masyarakat FIK UI Ice Yulia dalam keterangan tertulisnya, Rabu.
Data tersebut menyebutkan angka kejadian gangguan mental emosional di Provinsi Banten mencapai 14 persen, Gangguan jiwa berat adalah 0,57persen, dan Depresi 8,7 persen.
Ice Yulia menuturkan berdasarkan hasil survei pada daerah Banyubiru didapatkan masalah kesehatan tertinggi adalah penyakit kronis, dengan hipertensi mencapai 50 orang, diabetes melitus 30 orang, dan gangguan jiwa berat 2 orang.
Masalah psikososial yang sering menyertai penyakit kronis adalah kecemasan dan depresi. Efek dari kecemasan dan depresi akibat penyakit kronis adalah potensi tindakan bunuh diri.
Peduli akan kondisi tersebut, kami turun langsung ke wilayah Pandeglang, terkhusus daerah ini juga terkena dampak langsung bencana Tsunami pada 22 Desember 2018 lalu, sehingga diharapkan kegiatan Pengmas kami memberikan upaya penanganan yang efektif, terutama pada masyarakat dengan masalah penyakit kronis agar tidak mengalami masalah kejiwaan lebih lanjut.
Program Promosi kesehatan jiwa ini digagas oleh Ns. Giur Hargiana, M.Kep., Sp.Kep.J; Ns. Ice Yulia Wardani,.M.Kep.,Sp.Kep.J; Ns. Poppy Fitriyani, M.Kep., Sp.Kep.Kom beserta mahasiswa program magister peminatan keperawatan jiwa FIK UI.
Rangkaian kegiatan yang dijalankan antara lain deteksi dini masalah kesehatan jiwa pada masyarakat dan pelatihan kader untuk deteksi dini masalah kesehatan jiwa keluarga menggunakan SRQ (Self-reported questionnaire) dan formulir Indikator Keluarga Sehat (IKS) serta pelatihan teknik manajemen stres kepada kader dan masyarakat untuk mengurangi dampak psikologis dari penyakit kronis.
Tim Pengmas FIK UI melibatkan para kader untuk dilatih agar dapat menjadi agent of change serta meneruskan aksi yang telah digagas oleh para dosen keperawatan UI.
Jumlah kader yang mengikuti kegiatan ini dari desa Sukarame sebanyak 14 orang dan Banyubiru 13 orang.
Peserta pelatihan menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat positif dimana kader dapat mengetahui pendekatan untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan jiwa pada masyarakat dengan penyakit kronis.
Selain itu, para kader juga berharap melalui kegiatan ini kader dapat membantu dalam mengubah perilaku masyarakat untuk lebih sadar dengan pentingnya kesehatan jiwa terutama pada masyarakat dengan penyakit kronis.
Baca juga: 6.753 warga Yogyakarta mengalami masalah kesehatan jiwa
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019
Tags: