Bupati Bogor shalat ghaib untuk Mbah Moen bersama para santri
7 Agustus 2019 15:25 WIB
Bupati Bogor Ade Yasin (mengenakan mukena hijau) melaksanakan shalat ghaib berjamaah untuk KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen di Pondok Pesantren Darussalam, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Rabu (7/8/2019). (ANTARA/M Fikri Setiawan).
Ciomas, Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor Ade Yasin pada Rabu melaksanakan shalat ghaib berjamaah bersama para santri di Pondok Pesantren Darussalam, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk jenazah KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen, ulama yang wafat pada Selasa (6/8) dan dimakamkan di Mekkah, Arab Saudi.
Pemimpin Pondok Pesantren Darussalam yang juga merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Ciomas KH Mu'tashim Billah memimpin shalat ghaib yang dilaksanakan usai shalat zuhur tersebut.
"Kami hanya bisa melakukan shalat ghaib, karena kalau takziah juga kan jauh, di Mekkah. Memang sudah jadi keinginan Beliau untuk dimakamkan di Mekkah," kata Ade Yasin kepada ANTARA usai melaksanakan shalat ghaib berjamaah.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Barat itu juga sempat menginstruksikan kadernya melaksanakan shalat ghaib dan doa bersama beberapa jam setelah menerima kabar mengenai berpulangnya Mbah Moen.
"Saya instruksikan kepada seluruh Pengurus DPW, DPC, PAC dan Ranting PPP se-Jawa Barat untuk melakukan shalat ghaib dan doa bersama," ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor Muhammad Romli, yang juga ikut shalat ghaib berjamaah, menghaturkan terima kasih kepada para santri dan jamaah yang turut mendoakan Mbah Moen.
"Kami sebagai perngurus partai mengucapkan terima kasih kepada para jamaah atas keikhlasannya mendoakan kyai kami, Maimoen Zubair," tuturnya.
Mbah Moen pada Selasa pagi (6/8) wafat di Tanah Suci, Arab Saudi, tempat dia akan menjalankan ibadah haji atas undangan Kerajaan Arab Saudi.
Pemimpin Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang di Rembang itu merupakan seorang tetua di Nahdlatul Ulama dan Partai Persatuan Pembangunan.
Baca juga:
Tiga surat "sakti" mungkinkan Mbah Moen dimakamkan di Ma'la
Polda Jabar gelar shalat gaib untuk Mbah Moen
Pemimpin Pondok Pesantren Darussalam yang juga merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Ciomas KH Mu'tashim Billah memimpin shalat ghaib yang dilaksanakan usai shalat zuhur tersebut.
"Kami hanya bisa melakukan shalat ghaib, karena kalau takziah juga kan jauh, di Mekkah. Memang sudah jadi keinginan Beliau untuk dimakamkan di Mekkah," kata Ade Yasin kepada ANTARA usai melaksanakan shalat ghaib berjamaah.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Barat itu juga sempat menginstruksikan kadernya melaksanakan shalat ghaib dan doa bersama beberapa jam setelah menerima kabar mengenai berpulangnya Mbah Moen.
"Saya instruksikan kepada seluruh Pengurus DPW, DPC, PAC dan Ranting PPP se-Jawa Barat untuk melakukan shalat ghaib dan doa bersama," ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor Muhammad Romli, yang juga ikut shalat ghaib berjamaah, menghaturkan terima kasih kepada para santri dan jamaah yang turut mendoakan Mbah Moen.
"Kami sebagai perngurus partai mengucapkan terima kasih kepada para jamaah atas keikhlasannya mendoakan kyai kami, Maimoen Zubair," tuturnya.
Mbah Moen pada Selasa pagi (6/8) wafat di Tanah Suci, Arab Saudi, tempat dia akan menjalankan ibadah haji atas undangan Kerajaan Arab Saudi.
Pemimpin Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang di Rembang itu merupakan seorang tetua di Nahdlatul Ulama dan Partai Persatuan Pembangunan.
Baca juga:
Tiga surat "sakti" mungkinkan Mbah Moen dimakamkan di Ma'la
Polda Jabar gelar shalat gaib untuk Mbah Moen
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: